Wuku Sungsang
Pawukon ke-10
Wuku Sungsang
Wuku Sungsang mengambil nama dari anak nomor delapan Prabu Watugunung dan Dewi Sinta. Namun jika yang dihitung masa kandungan Dewi Sinta, Sungsang lahir dari masa kandungan yang keempat. Ia adalah adik kembar dari Raden Julungwangi.
Raden Sungsang (kiri) menghadap Batara Gana,
Dewa berkepala Gajah, dengan menyanding gedong terguling.
Burung adalah burung Nori yang terbang diatas pohon Tangan.
(karya herjaka HS)
Ciri-ciri wuku Sungsang adalah sebagai berikut :
-
Dewa yang menaungi wuku Sungsang adalah Batara Gana.
-
Kelebihannya: pekerja keras, tidak mau menganggur. Lancar rejekinya. Mau berkorban tanpa pamrih sehingga cenderung boros.
-
Kekurangannya: hatinya serakah, iri akan harta orang lain, dan cenderung jahat.
-
Kayunya adalah pohon Tangan, gambaran dari orang yang senang bekerja
-
Burungnya adalah burung Nori, gambaran dari watak boros
-
Wuku ini digambarkan sedang menghadap gedong yang terguling, artinya menghamburkan harta bendanya
-
Datangnya bahaya akibat terkena alat dari besi,baik yang tajam dan tumpul
-
Hari naas : tidak jelas.
-
Hari baik : tidak jelas
Untuk mencegah agar terhindar dari celaka perlu mengupayakan slametan. Caranya adalah meliwet/memasak beras dengan cara di-dang (dengan kukusan). Sebanyak sapitrah (3,5 kg) Lauknya daging ayam dan daging bebek, boleh dimasak apa saja (bebas) dan sayuran 9 macam digudang, disertai doa keselamatan.
Selain itu, selama 7 hari yang bersangkutan tidak boleh bepergian ke arah Timur, karena letak Kala berada di Timur menghadap ke Barat.
0 komentar:
Posting Komentar