Wuku Medhangkungan
Pawukon ke-20
Wuku Medhangkungan
Wuku Medhangkungan mengambil nama anak Prabu Watugunung dan Dewi Sinta nomor delapan belas. Raden Medhangkungan ini adalah saudara kembar Raden Tambir.
karya herjaka HS
Penggambaran Wuku Medhangkungan:
Raden Medhangkungan (kiri) menghadap Batara Basuki, dewa yang hatinya setia dalam menerima takdir.
Pohonnya adalah pohon Plasa, yang hanya dipakai di desa dan pegunungan.
Burungnya adalah burung Pelung, yang senang bermain di air.
Gedhongnya ada di atas, selalu memikirkan harta-bendanya.
-
Dewa yang menaungi wuku Medhangkungan adalah Batara Basuki.
-
Kelebihannya : pandai bicara, senantiasa bersyukur atas anugerah yang diterima, mantap dalam pendirian, tidak mudah goyah, dan besar rasa kebersamaannya. Hemat dan pandai mengatur ekonomi.
-
Kelemahannya : juweh atau suka mengomentari orang lain.
-
Kesenangannya menyepi.
-
Bencananya : karena dicelakai di waktu malam.
-
Hari naas : tidak jelas.
-
Hari baik : tidak menentu.
Untuk mencegah agar terhindar dari bencana perlu mengadakan slametan pada hari dan pasaran kelahirannya dengan membuat nasi kuning, lauknya daging ayam kuning, dan bubur merah disertai doa keselamatan.
Selain itu, setelah slametan, selama 7 hari yang bersangkutan tidak boleh pergi ke Timur, tempat bersemayamnya Batara Kala.
0 komentar:
Posting Komentar