happy Halloween

Recent Posts

Mari satukan Langkah Kita
English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google

Hubungan Yunani dan Hinduisme dan Kekristenan


Postingan saya ini tidak bermaksud menyudutkan atau mendiskreditkan salah satu pihak melainkan tulisan ini hanya sekedar menyodorkan material fakta dan bukti-bukti yang sudah ada, sebagai bahan pertimbangan untuk kita selidiki sendiri…

Hubungan Yunani dan Hinduisme

Trimurti

Kebudayaan Hindu termasuk kebudayaan tua dunia. Kebudayaan ini, dengan mitologinya, bahasa Sanskertanya, maupun filsafatnya, mempengaruhi begitu banyak kebudayaan-kebudayaan lain, didunia.

Kita dapat melihat pengaruh ini di Cina, Jepang, Indonesia, bahkan sampai ke Yunani. Pengaruhnya terhadap Yunani, berlangsung jauh sebelum Yesus lahir. Pengaruh Hinduisme di Yunani ini, dapat dilihat dari persamaan-persamaan mitologi Yunani dengan Hindu.

Sebagai contoh, dapat ditelusiri dari persamaan nama-nama pahlawan dalam mitologi Yunani yg berasal dari bahasa Sanskerta. Begitu juga nama-nama dewa-dewa Olympus, nama-nama suku bangsa dan nama-nama orang dalam sejarah Yunani, sebelum masehi, banyak yang berasal dari bahasa Sanskerta. Dan ini bukan sebuah kebetulan.

Sebagai contoh dapat dikemukakan, sebagai berikut

Dalam Mitologi Yunani, terdapat nama-nama :

Yunani : Herakles = Pahlawan
Hindu : Hara Kala = Pahlawan pertempuran (gelar untuk Syiwa)

Yunani : Theseus = Pengiring Herakles
Hindu : Thasa = Pengiring Syiwa

Yunani : Aeakus = 1 diantara 3 hakim di Hades (neraka),
Hindu : Ahaka = Hakim yg keras

Yunani : Rhadamantus = Hakim alam barzah ,
Hindu : Rhada-manta = Orang yg menghukum kejahatan

Yunani :Ariadne = Cinta pada Theus dan menurut musuh
Hindu : Ari-ana = Yang dibujuk musuh

Yunani : Andromeda = Korban untuk Poseidon (Dewa Air)
Hindu : Andha-ra-medha = Pemikul derita Dewa Laut

Yunani : Perseus = Pahlawan, anak Zeus
Hindu : Para-saha = Penolong pada saat yg tepat

Yunani : Kentauren = Separuh manusia, separoh kuda
Hindu : Kentura = Manusia kuda

Dewa-dewa Olympus :

Yunani : Jupiter = Dewa Langit, Pencipta, Pemberi hukum
Hindu : Dyaus Pitar = Bapak Langit

Yunani : Pallas = Dewi Kebajikan
Hindu : Palasa = Budi

Yunani : Athena = Dewi Kesucian
Hindu : A-tanaia = Tak melahirkan anak (suci)

Yunani : Bellona = Dewi perang (Romawi)
Hindu : Bala-na = Kekuatan tentara

Yunani: Neptunus = Dewa Air
Hindu : Na-pata-na =Kekuatan yg menguasai banjir

Yunani : Mars = Dewa Perang
Hindu : Mri = Pembunuh

Yunani : Pluto = Dewa alam barzah
Hindu : Plushta = Yang menghukum dgn api

Nama-nama suku bangsa

Yunani : Pelasga = Suku Yunani kuno yg kejam
Hindu : Palaca-ga = Yg berperang tanpa belas kasihan

Yunani : Hellenes = nama suku bangsa
Hindu : Hela-na = Penempur yg merebut Hela (negeri Rembulan)

Yunani : Sparta = sebuah suku bangsa yg kuat
Hindu : Spardha-ta = Penantang

Nama-nama orang Yunani, juga sangat banyak yg berasal dari bahasa Sansekerta, seperti :

Phytagoras (Ahli Matematika dan filsuf Yunani, 582-507 SM), berasal dari bahasa Sanskerta; Pitha-guru yg artinya Ahli Ilmu.
Anaxagoras, filsuf Yunani, 500-428 SM, berasal dari bahasa Sansekerta; Ananga-guru yang artinya Ahli roh.

Selanjutnya kita dapat lihat persamaan kata dalam bahasa (Y)unani dengan bahasa (S)anskerta, seperti:
pitar (S) = pater (Y), yg artinya, bapak
matar (S) = mater (Y), yg artinya, ibu
bhratar (S) = frater (Y), yg artinya, saudara laki-laki
trikona (S) = trigonon (Y), yg artinya, segitiga
ambu (S) = ombros (Y), yg artinya, awan hujan
axas (S) = axon (Y), yg artinya, poros
acris (S) = akros (Y) yg artinya, puncak

Dari contoh-contoh yg cukup banyak ini, meyakinkan sekali bahwa kebudayaan Yunani sangat dipengaruhi oleh Hinduisme.

Apa hubungan Hinduisme dengan Kekristenan ?????

trinitas

Trinitas

Yesus terlahir dalam lingkungan Yahudi. Bahasa yg digunakannya adalah bahasa Ibrani. Tapi kenapa kitab-kitab perjanjian baru (Injil) hampir seluruhnya ditulis dalam bahasa Yunani?

Seharusnya, kitab-kitab tsb ditulis dalam bahasa Ibrani, karena bahasa inilah bahasa yg digunakan oleh kaum Yahudi, kaum Yesus sendiri. Ini menunjukkan, bahwa agama Kristen, berkembang dalam kebudayaan Yunani. Sedangkan kebudayaan Yunani sangat dipengaruhi oleh kebudayaan Hindu.

Dyaus dalam bahasa Sansekerta atau Zeus dalam bahasa Yunani, sampai sekarang tetap tidak berubah. Nama ini dioknumkan menjadi Zeus Pater atau Jupiter dalam kepercayaan Yunani, atau Zupitri dalam bahasa Sansekerta, sebagai Tuhan Bapak. Zeus = Dyaus = Theos = Tuhan, sedangkan Pater=Bapak=Pitar.

Dalam Hinduisme, Tuhan dioknumkan sebagai Bapak (Zupitri), yaitu Brahma. Wisnu, yg merupakan oknum kedua adalah Anak Tuhan., yg dapat menjelma menjadi manusia dalam bentuk Krisna dan Rama. Sedangkan Shiwa, adalah Roh Suci. Dari kenyataan ini dapat kita lihat persamaan yg sangat akurat dengan Trinitas.

Dalam Bhagavad Gita (Nyanyian Tuhan), pada ayat ke-14, dalam Kitab yang sama, Krishna bersabda kepada Arjuna :
Karena aku adalah Tuhan
Dalam tubuh ini
Kehidupan abadi
Tak akan musnah
Aku adalah kebenaran
Dan kebahagiaan selama-lamanya

Adakah Anda melihat persamaan makna dgn salah satu ayat dalam Injil…?

Siapakah Krishna?. Krishna adalah penjelmaan Dewa Wishnu, melalui manusia biasa, Devanaki. Hal ini persis sama dengan dgn Yesus, yg diyakini oleh umat Kristen, sebagai Tuhan, yg dilahirkan oleh perempuan manusia bernama Maria.

Kelahiran Yesus, diriwayatkan sama dengan kelahiran Krishna. Kelahiran Krishna digambarkan dalam Athar Veda, salah satu Kitab Suci Hindu sebagai berikut :

Pada suatu malam, waktu raja Kansa tak dapat tidur, berdirilah baginda diteras istananya, digerakkan oleh suatu kekuatan gaib. Ia melihat bintang bergerak dan sinarnya jatuh ke Bumi.

Ia bertanya kepada istrinya, Nysumba (seorang ahli sihir, pemuja Dewi Kali, yaitu dewi kerinduan dan kematian), tapi Nysumba tidak mengetahuinya. Maka dipanggillah Brahmana-Brahmana (Pendeta-Pendeta Hindu), untuk melihat bintang itu dan menceritakan kebenarannya.

Pendeta-pendeta Hindu tsb, lalu menceritakan, bahwa itu adalah pertanda turunnya Tuhan ke dalam tubuh manusia yang dikandung oleh Devanaki, anak saudara perempuan baginda raja sendiri. Anak yg dikandung itulah yg akan menjadi Tuhan di dunia, raja dunia.

Bandingkanlah riwayat ini dengan riwayat kelahiran Yesus, dalam Injil Matius, yg ditandai dengan bintang yg cemerlang yg bergerak, dan berhenti diatas tempat dimana Yesus dilahirkan.

Karena riwayat kelahiran Krishna, jauh lebih tua dari riwayat kelahiran Yesus, sedangkan Injil yang berkembang adalah Injil berbahasa Yunani, dimana kebudayaan Yunani sangat dipengaruhi oleh kebudayaan Hindu, maka apa yg dapat kita simpulkan dari kenyataan ini?.

Yang dapat kita simpulkan :
Ajaran Trinitas adalah modifikasi dari ajaran Trimurti Hinduisme. Brahma dalam Hinduisme dimodifikasi menjadi Allah Bapa, Wisnu dimodifikasi menjadi Yesus Anak Allah dan Syiwa dimodifikasi menjadi Roh Kudus.

Jadi,,,, ^_^…
Samakanh antara Trinitas = Trimurti????
Silahkan fikir baik baik… ^_^

Read More..
posted under | 0 Comments

Pengendalian Pikiran Oleh Televisi Filed under: Berita, Islam, Kisah by IjaL — 11 Comments

Tulisan ini adalah sambungan dari artikel saya yang pertama

Untuk dapat memahami senjata pengendalian fikiran dan hipnotis terhebat di planet ini (televisi), kita harus telusuri awal terciptanya media ini. karena dengan mengetahui sejarahnya saya berharap fikiran serta pandangan pembaca dapat berubah. sehingga pembaca dapat mempelajari lebih dalam lagi selain yang telah saya uraikan.

Sir William Crookes adalah ahli fisika yang sangat di hormati pada era Victorian (1832-1919). Crokees tidak hanya melakukan ritual-ritual “Cermin Gelap” di perkumpulan satanik “The Golden Dawn” (satanik adalah pemuja setan). Tapi ia juga seorang anggota terkemuka “MASYARAKAT PENELITIAN ALAM GHAIB” . sir William Crookes telah menciptakan beberapa perangkat, yang dapat mengukur keberadaan unsur partikel-partikel kecil seperti elektron. sir William Crookes percaya bahwa roh-roh di alam gaib, dapat menggerakkan partikel-partikel primer kecil seperti elektron dan proton. sir William Crookes mengembangkan “TABUNG SINAR KATODA” elemen paling penting bagi televisi modern, yang dapat menembakkan jutaan elektron ke layar kaca, yang diselubungi fosfor.

Eksperimen awal ini menghasilkan amorphous, bintik-bintik tidak jelas (kabur) di layar kaca. Dan dengan memandangi gambar di “Tabung Sinar Katoda”, Crookes menyadari bahwa roh-roh dapat dipanggil untuk menyusun partikel-partikel ini menjadi gambar dari dunia roh.

Crookes bereksperimen dengan tabung sinar katoda, dan meletakkan salib malta di dalamnya kemudian membombardirnya dengan aliran elektron, salib malta adalah simbol/lambang kuno yang digunakan oleh tukang sihir, kabbalis, satanis setia, nazi dan perkumpulan rahasia Amerika yang kejam “PHI BETA CAPPA” . crookes berhasil menciptakan gambar bayangan di ujung tabung sinar katoda yang merupakan “gambar elektrik buatan” pertama yang dikenal manusia (salib malta).

Dalam memoarnya, Sir William Crookes mengatakan : “adalah mungkin bagi roh untuk mempengaruhi aliran partikel-partikel kecil” Sir Willim Crookes kemudian menjadi Presiden “MASYARAKAT PENELITIAN ALAM GAIB” dan menginspirasikan penelitian Sir Oliver Lodges, memasuki alam gaib dunia roh.

Tabung sinar katoda versi Crookes, menjadi komponen paling mendasar dalam pengembangan televisi. Yang dirancang 40 tahun kemudian, oleh orang Skotlandia bernama: John Logie Baird. TELEVISI penemuan yang pada akhirnya akan memperbudak dan menghipnotis seluruh dunia, sebagian terinspirasi dari RISET KE DUNIA ROH !!.

Coba kalian renungkan sejenak..

Televisi adalah penemuan

berdasarkan riset ke Alam Gaib,

Dunia roh !!

Dari penelitian seorang satanis anggota kelompok pemujaan shaitan “The Golden Dawn” (alaister crowley pernah menadi anggota kelompok ini) simak serial : “satanisme kebudayaan modern” (dapat dilihat di youtube). William crookes kerap melakukan ritual “Dark Mirror” (pemanggilan dan komunikasi dengan roh melalui cermin) yang berasal dari ilmu sihir Mesir Kuno, ritual yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan “Enochian magic” (Ilmu sihir enochian) /lihat gambar disamping/sistem bahasa lintas dimensi, yang sebelumnya telah di rumuskan oleh satanis Dr. John Dee dan Edward Kelley. Berkomunikasi dengan roh/jin/shaitan, dan meneliti alam gaib. Mendapatkan pengetahuan dari shaitan, untuk menciptakan media pengganti cermin, media yang dapat dimanipulasi oleh roh/shaitan, seperti ilusi optikal, manipulasi visual, sampai dengan ritual hipnotis memasuki alam ghaib.

Sangat penting untuk disadari, bahwa ketika menonton TV, kita memasuki “Alpha Brain Wave State”, dimana kita berada dalam kondisi rileks dan mudah untuk tersugesti. Pernahkah kalian perhatikan ekspresi berkaca-kaca pada wajah seseorang yang telah menonton TV selama beberapa jam ? itu terjadi karena dipicu oleh perpindahan aktifitas dari otak kiri (logika dan analisah kritis) ke otak kanan (emosional). Yang artinya, semua informasi yang masuk akan direspon otak secara emosional tanpa menghiraukan logika dan analisa.

Jika proses ini berlangsug berulang-ulang dan terus menerus, maka akan memastikan otak selalu terbuka dalam kondisi seperti itu. Karena faktor penting untuk mengendalkan fikiran METODE HIPNOTIS !!, lalu penglihatan kita di isi dengan propaganda simbol-simbol dan bentuk yang mengandung kekuatan sihir dan mantera-mantera jahat (sihir sigil), baik secara terang-terangan maupun tersembunyi METODE HIPNOTIS !!.

ILMU SIHIR SIGIL

ALEISTER CROWLEY (Bapak Satanis Modern) dalam buku Magnum Opus – buku 4, mengatakan “Satan! Cry Aloud! Thou Exalted Most High! Oh My Father Satan! The Eye!” yang artinya “Shaitan! Menangis yang keras! Kaulah yang Maha Tinggi! Oh Ayahku Shaitan! Mata Satu”.

Simbol-simbol digunakan oleh loji-loji masonik, para ahli sihir, satanis dan ahli kimia untuk secara langsung masuk kedalam bagian otak, yang merespon pada bentuk dan warna-warna yang kuat. Sama seperti pribahasa : “sebuah gambar melukiskan beribu kata” begitu juga simbol-simbol sihir bisa digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan atau perintah yang berlapis-lapis. Pengunaan simbol-simbol untuk menyampaikan hasrat atau keinginan para tukang sihir, secara umum disebut “ILMU SIHIR SIGIL”. Sigil sering kali ditemukan di logo-logo perusahaan, setiap kali kalian menonton televisi, mengunjungi Mall, Super Market, atau di jalan-jalan, alam bawah sadar kalian di bombardir oleh sigil (simbol-simbol sihir). Bahkan kenyataannya, kita hidup di dalam satu sigil RAKSASA yaitu barcode dan baphomet.

Pada Kongres Amerika tahun 1985 Dr. Joe Stussy mengatakan : “para ahli berpendapat, ketika pikiran sadar menyerap dan memahami pesan-pesan yang terlihat dan terdengar, pikiran bawah sadar bekerja untuk menguraikan pesan-pesan tersembunyi”.

Reptilian Brain (otak reptil) adalah bagian “insting” dari otak. Bagian otak inilah yang diserang dengan propaganda simbolisme dan ilmu sihir sigil. Mengkondisikan otak dan fikiran kita untuk masuk kedalam tahap kesadaran yang dapat dengan mudah dimanipulasi dan dikendalikan, agar dapat menerima segala kerusakan dan penyesatan yang mereka sebarkan ke tengah-tengah masyarakat.

Berapa banyak doktrin-doktrin pemikiran dan cara pandang hidup mereka yang tanpa disadari, telah meracuni otak kita ?

Read More..
posted under | 0 Comments

Benarkah Televisi itu berbahaya ?

televisiTulisan ini saya buat untuk menanggapi komentar teman teman di wall FB dan saya tentang ” Televisi adalah Musuh yang nyata bagimu”..

saya akan menjelaskan tp terlebih dahulu kalian harus faham apa itu ILLUMINATI, FREEMASON dan ZIONIS serta LUCIFERIAN. klau sudah faham, mari lanjutkan membaca

Apa yang membuat umat manusia menderita adalah “HIPNOTIS MASSAL” . kita di hipnotis oleh orang-orang seperti ini : pembawa acara berita, politikus, guru, penceramah, artis dan masih banyak lagi. Kita berada di negara dan dunia yang dikendalikan oleh orang-orang yang benar-benar “sakit”. Perbedaan antara “apa yang diberitahukan kepada kita tentang yang terjadi – dengan yang sebenarnya terjadi” benar-benar sangat berbeda.

Hipnotis terhebat di planet bumi ini adalah, kotak persegi di sudut ruangan (televisi) yang terus menerus memerintakan kita, apa yang harus kita percaya, itulah nyata.

Dalam sejarah pengendalian dan manipulasi opini politik telah menjadi senjata utama freemason untuk mengendalikan negara-negara, setelah mengendalikan para penguasa dan politikus suatu negara, hukum dan struktur politik bisa dirubah untuk disesuaikan dengan agenda mereka.

Bagaimanapun, sejak membatasi tubuh, bukan berarti menguasai fikiran. Freemason menyadari rencana mereka untuk pemerintahan global bergantung kepada cara menundukkan masyarakat kepada agenda mereka, dan caranya adalah menghancurkan pihak-pihak yang bersebrangan dengan mereka dan ancaman terbesar terhadap rencana mereka, yang lebih berbahaya daripada tentara/hukum manapun, adalah ancaman dari “ PEMIKIRAN YANG MERDEKA !!”

Untuk menghapuskan ancaman ini dan mencapai sasaran mereka, freemason menjalankan rencana paling hebat yang pernah terfikirkan yaitu pengendalian penuh semua segi kehidupan manusia, “HIDUP KALIAN” para pembaca yang budiman. Dan senjata yang mereka gunakan untuk melawan kalian, ada di dalam rumah kalian sendiri, menghibur kalian dan anak-anak kalian dan secara bertahap mendoktrin kalian bahkan tanpa kalian sadari.

Pada kehidupan saat ini, orang menghabiskan sebagian besar waktunya disibukkan dengan berbagai macam media modern seperti Televisi, sinema, permainan komputer, internet, fiksi populer, dan musik populer yang merupakan bagian penting di hidup manusia dewasa ini. Semua ini menjadikan tersedianya informasi yang sangat luas yang mana kalian menyerapnya secara sadar maupun tak sadar kedalam fikiran kalian. Informasi-informasi dalam masyarakat yang mencakup antara ideal dan moral dan perbedaan antara yang “benar” dan yang “salah” sampai kepada, bagaimana cara struktur masyarakat dan ekonomi seharusnya dibentuk, ini semua dihadirkan dihadapan kalian setiap hari.

Media ini memainkan peranan penting dalam menyediakan landasan yang menentukan cara pandang seseorang terhadap dunia, dan semua yang ada. Dengan begitu, siapapun yang mempunyai kendali penuh atas informasi yang disampaikan melalui media-media ini. Sesungguhnya mempunyai kekuasaan untuk mendoktrin hampir seluruh populasi dunia, kepada cara berfikir mereka. Dan fakta inilah yang dimanfaatkan oleh freemason.

Freemason menggunakan industri hiburan secara khusus, untuk mengkondisikan masyarakat kepada cara berfikir mereka, baik secara terbuka ataupun secara samar-samar. Metode yang mereka pakai ada bermacam-macam tapi tujuannya sama yaitu, untuk memaksakan keyakinan mereka, ideologi mereka dan tujuan mereka kepada kalian, dengan cara yang sedemikian rupa, sehingga kalian akan mulai berfikir itu adalah “PEMIKIRAN KALIAN SENDIRI”.

Rencana tersebut telah dijalankan, senjata telah terkunci dan dimuat di ruang-ruang keluarga kalian. Dalam masyarakat saat ini orang-orang disibukkan oleh media-media modern, televisi, sinema, permainan vidio, musik, internet. Melalui alat-alat inilah mereka menyuplai alam bawah sadar kalian dengan informasi-informasi dalam jumlah besar. Merubah kalian menjadi tipe pribadi yang mereka inginkan, mereka mengajarkan kalian definisi mereka tentang “benar” dan “salah”, “moraliatas” dan “nilai-nilai”, memaksa kalian untuk menerima : bahwa cara dunia berjalan saat ini, adalah satu-satunya cara yang paling benar.

Media memainkan peran yang sangat signifikan daloam menyediakan landasan untuk menentukan pandangan seseorang tentang dunia ini. Jadi sangat masuk akal, bahwa sekelompok orang yang mengendalikan jaringan media utama di seluruh dunia, pada kenyataannya adalah para pengendali keyakinan, ide-ide, dan nilai-nilai para individu yang diperalat. Dengan demikian, mereka juga mengendalikan dunia. Dan keyakinan inilah yang dimanfaatkan oleh ILLUMINATI, mereka menggunakan industri hiburan untuk mengkondisikan masyarakat kepada cara berfikir mereka.

Tujuannya sederhana : untuk mengulang-ulang bentuk informasi yang sama, baik secara langsung maupun tersembunyi, hingga kalian percaya bahwa ini adalah ide-ide unik yang berasal dari kalian sendiri, yang pada kenyataannya, itu adalah sebuah “hasil“ dari pengkondisian mereka.

Buktinya ???… tanya diri kalian : “Siapa saat ini mengendalikan media di sebagian besar dunia ? “ jika kalian melakukan penelitian, kalian akan menemukan bahwa mereka adalah jenis kelompok minoritas yang sama yang menjadi anggota masyarakat rahasia yaitu “ZIONIS, LUCIFERIAN, dan FREEMASON. Mereka pemilik dan yang menjalankan media media utama dan industri hiburan dengan tujuan tunggal untuk mengkondisikan kalian melalui “PENGENDALIAN FIKIRAN”.

Apakah menurut kalian ini merupakan kebetulan belaka, bahwa sekelompok orang ini telah menemukan cara untuk memiliki media dalam semua bentuknya ?? jawabannya SAMA SEKALI TIDAK !!! terutama jika menyangkut kenyataan bahwa kelangsungan hidup mereka bergantung pada pencucian otak kalian, dengan cara berfikir mereka. “dapatkah masyarakat yang berikiran merdeka membiarkan dirinya dikendalikan oleh penguasa kejam ?? TIDAK AKAN PERNAH.

oleh karena itu, mereka menjalankan rencana jahat yang tersusun rapi, untuk menyebarkan kerusakan-kerusakan ke tengah masyarakat. Karena ketika masyarakat telah rusak dan tersesat, akan menjadi mudah untuk dikendaliakan !!.

kenapa ???

karena “seseorang yang tidak memiliki keimanan akan mudah untuk diperdaya” dan itulah masyarakat yang sedang mereka bangun, untuk menyambut kedatangan ANTICHRIST (DAJJAL) !!.

bagaimana proses PENGENDALIAN FIKIRAN ini berlangsung ?

insya Allah akan kita bahas di tulisan berikutnya..

sebagai penutup :

dalam ceramah Sheik Imran N Husein mengatakan “ Nabi kita Muhammad SAW. Telah menjelaskan : dunia antichrist (dajjal) secara jelas, diamana apa “yang terlihat” dengan “kenyataan” adalah santa berlawanan satu sama lainnya, dan beliau mengatakan : “waspadalah pada akhir zaman, karena akan ada banyak penipu ulung !! orang-orang yang mengatakan kebohongn kebohongan besar.. jadi apa “yang terliaht” dan “kenyataan” saling berlawanan antara satu sama lain, segala sesuatu tidak seperti apa yang terlihat”. Dan Beliau memanjatkan doa, doa yang sangat indah, beliau Berdoa : “..ya Allah, tunjukkanlah padaku segala sesuatu seperti apa adanya..” dalam arti lain : AGAR AKU TIDAK TERTIPUOLEH APA YANG SEPERTINYA TERLIHAT.

Bismillahirahmani rahim

“…orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya…” (Qur’an Surah Ali Imran : 54)

Read More..
posted under | 0 Comments

kisah hachiko.. sang anjing setia

Seorang Profesor setengah tua tinggal sendirian di Kota Shibuya. Namanya Profesor Hidesamuro Ueno. Dia hanya ditemani seekor anjing kesayangannya, Hachiko. Begitu akrab hubungan anjing dan tuannya itu sehingga kemanapun pergi Hachiko selalu mengantar. Profesor itu setiap hari berangkat mengajar di universitas selalu menggunakan kereta api.. Hachiko pun setiap hari setia menemani Profesor sampai stasiun. Di stasiun Shibuya ini Hachiko dengan setia menunggui tuannya pulang tanpa beranjak pergi sebelum sang profesor kembali. Dan ketika Profesor Ueno kembali dari mengajar dengan kereta api, dia selalu mendapati Hachiko sudah menunggu dengan setia di stasiun. Begitu setiap hari yang dilakukan Hachiko tanpa pernah bosan.
Musim dingin di Jepang tahun ini begitu parah. Semua tertutup salju. Udara yang dingin menusuk sampai ke tulang sumsum membuat warga kebanyakan enggan ke luar rumah dan lebih memilih tinggal dekat perapian yang hangat.

Pagi itu, seperti biasa sang Profesor berangkat mengajar ke kampus. Dia seorang profesor yang sangat setia pada profesinya. Udara yang sangat dingin tidak membuatnya malas untuk menempuh jarak yang jauh menuju kampus tempat ia mengajar. Usia yang semakin senja dan tubuh yang semakin rapuh juga tidak membuat dia beralasan untuk tetap tinggal di rumah. Begitu juga Hachiko, tumpukan salju yang tebal dimana-mana tidak menyurutkan kesetiaan menemani tuannya berangkat kerja. Dengan jaket tebal dan payung yang terbuka, Profesor Ueno berangkat ke stasun Shibuya bersama Hachiko.
Tempat mengajar Profesor Ueno sebenarnya tidak terlalu jauh dari tempat tinggalnya. Tapi memang sudah menjadi kesukaan dan kebiasaan Profesor untuk naik kereta setiap berangkat maupun pulang dari universitas.

Kereta api datang tepat waktu. Bunyi gemuruh disertai terompet panjang seakan sedikit menghangatkan stasiun yang penuh dengan orang-orang yang sudah menunggu itu. Seorang awak kereta yang sudah hafal dengan Profesor Ueno segera berteriak akrab ketika kereta berhenti. Ya, hampir semua pegawai stasiun maupun pegawai kereta kenal dengan Profesor Ueno dan anjingnya yang setia itu, Hachiko. Karena memang sudah bertahun-tahun dia menjadi pelanggan setia kendaraan berbahan bakar batu bara itu.

Setelah mengelus dengan kasih sayang kepada anjingnya layaknya dua orang sahabat karib, Profesor naik ke gerbong yang biasa ia tumpangi. Hachiko memandangi dari tepian balkon ke arah menghilangnya profesor dalam kereta, seakan dia ingin mengucapkan,” saya akan menunggu tuan kembali.”

“Anjing manis, jangan pergi ke mana-mana ya, jangan pernah pergi sebelum tuan kamu ini pulang!” teriak pegawai kereta setengah berkelakar.

Seakan mengerti ucapan itu, Hachiko menyambut dengan suara agak keras,”guukh!”
Tidak berapa lama petugas balkon meniup peluit panjang, pertanda kereta segera berangkat. Hachiko pun tahu arti tiupan peluit panjang itu. Makanya dia seakan-akan bersiap melepas kepergian profesor tuannya dengan gonggongan ringan. Dan didahului semburan asap yang tebal, kereta pun berangkat. Getaran yang agak keras membuat salju-salju yang menempel di dedaunan sekitar stasiun sedikit berjatuhan.

Di kampus, Profesor Ueno selain jadwal mengajar, dia juga ada tugas menyelesaikan penelitian di laboratorium. Karena itu begitu selesai mengajar di kelas, dia segera siap-siap memasuki lab untuk penelitianya. Udara yang sangat dingin di luar menerpa Profesor yang kebetulah lewat koridor kampus.

Tiba-tiba ia merasakan sesak sekali di dadanya. Seorang staf pengajar yang lain yang melihat Profesor Ueno limbung segera memapahnya ke klinik kampus. Berawal dari hal yang sederhana itu, tiba-tiba kampus jadi heboh karena Profesor Ueno pingsan. Dokter yang memeriksanya menyatakan Profesor Ueno menderita penyakit jantung, dan siang itu kambuh. Mereka berusaha menolong dan menyadarkan kembali Profesor. Namun tampaknya usaha mereka sia-sia. Profesor Ueno meninggal dunia.
Segera kerabat Profesor dihubungi. Mereka datang ke kampus dan memutuskan membawa jenazah profesor ke kampung halaman mereka, bukan kembali ke rumah Profesor di Shibuya.

Menjelang malam udara semakin dingin di stasiun Shibuya. Tapi Hachiko tetap bergeming dengan menahan udara dingin dengan perasaan gelisah. Seharusnya Profesor Ueno sudah kembali, pikirnya. Sambil mondar-mandir di sekitar balkon Hachiko mencoba mengusir kegelisahannya. Beberapa orang yang ada di stasiun merasa iba dengan kesetiaan anjing itu. Ada yang mendekat dan mencoba menghiburnya, namun tetap saja tidak bisa menghilangkan kegelisahannya.

Malam pun datang. Stasiun semakin sepi. Hachiko masih menunggu di situ. Untuk menghangatkan badannya dia meringkuk di pojokan salah satu ruang tunggu. Sambil sesekali melompat menuju balkon setiap kali ada kereta datang, mengharap tuannya ada di antara para penumpang yang datang. Tapi selalu saja ia harus kecewa, karena Profesor Ueno tidak pernah datang. Bahkan hingga esoknya, dua hari kemu dian , dan berhari-hari berikutnya dia tidak pernah datang. Namun Hachiko tetap menunggu dan menunggu di stasiun itu, mengharap tuannya kembali. Tubuhnya pun mulai menjadi kurus.

Para pegawai stasiun yang kasihan melihat Hachiko dan penasaran kenapa Profesor Ueno tidak pernah kembali mencoba mencari tahu apa yang terjadi. Akhirnya didapat kabar bahwa Profesor Ueno telah meninggal dunia, bahkan telah dimakamkan oleh kerabatnya.

Mereka pun berusaha memberi tahu Hachiko bahwa tuannya tak akan pernah kembali lagi dan membujuk agar dia tidak perlu menunggu terus. Tetapi anjing itu seakan tidak percaya, atau tidak peduli. Dia tetap menunggu dan menunggu tuannya di stasiun itu, seakan dia yakin bahwa tuannya pasti akan kembali. Semakin hari tubuhnya semakin kurus kering karena jarang makan.

Akhirnya tersebarlah berita tentang seekor anjing yang setia terus menunggu tuannya walaupun tuannya sudah meninggal. Warga pun banyak yang datang ingin melihatnya. Banyak yang terharu. Bahkan sebagian sempat menitikkan air matanya ketika melihat dengan mata kepala sendiri seekor anjing yang sedang meringkuk di dekat pintu masuk menunggu tuannya yang sebenarnya tidak pernah akan kembali. Mereka yang simpati itu ada yang memberi makanan, susu, bahkan selimut agar tidak kedinginan.

Selama 9 tahun lebih, dia muncul di station setiap harinya pada pukul 3 sore, saat dimana dia biasa menunggu kepulangan tuannya. Namun hari-hari itu adalah saat dirinya tersiksa karena tuannya tidak kunjung tiba. Dan di suatu pagi, seorang petugas kebersihan stasiun tergopoh-gopoh melapor kepada pegawai keamanan. Sejenak kemu dian suasana menjadi ramai. Pegawai itu menemukan tubuh seekor anjing yang sudah kaku meringkuk di pojokan ruang tunggu. Anjing itu sudah menjadi mayat. Hachiko sudah mati. Kesetiaannya kepada sang tuannya pun terbawa sampai mati.

Warga yang mendengar kematian Hachiko segera berduyun-duyun ke stasiun Shibuya. Mereka umumnya sudah tahu cerita tentang kesetiaan anjing itu. Mereka ingin menghormati untuk yang terakhir kalinya. Menghormati sebuah arti kesetiaan yang kadang justru langka terjadi pada manusia.

Mereka begitu terkesan dan terharu. Untuk mengenang kesetiaan anjing itu mereka kemu dian membuat sebuah patung di dekat stasiun Shibuya. Sampai sekarang taman di sekitar patung itu sering dijadikan tempat untuk membuat janji bertemu. Karena masyarakat di sana berharap ada kesetiaan seperti yang sudah dicontohkan oleh Hachiku saat mereka harus menunggu maupun janji untuk datang. Akhirnya patung Hachiku pun dijadikan symbol kesetiaan. Kesetiaan yang tulus, yang terbawa sampai mati.

Read More..
posted under | 0 Comments

Kitab Talmud: Ayat-ayat Setan

Talmud merupakan kitab suci kelompok Zionis-Yahudi di seluruh dunia. Seluruh tindak-tanduk Zionis-Israel mengacu pada ayat-ayat Talmudisme. Bahkan Texe Marrs, investigator independen Amerika yang telah menelusuri garis darah Dinasti Bush selama enam tahun, menemukan bukti bahwa keluarga besar Bush, termasuk Presiden AS George Walker Bush, merupakan sebuah keluarga yang sangat rajin mendaras dan mempelajari Talmud. “Dinasti Bush adalah dinasti Yahudi dan mereka menjadikan Talmud sebagai kitab sucinya. Adalah salah besar menyangka mereka sebagai keluarga Kristiani. Mereka menunggangi kekristenan untuk menipu warga Kristen dunia. Padahal, mereka merupakan keluarga Talmudis yang taat, ” demikian Texe Marrs.



Pendahuluan

Kitab Talmud adalah kitab suci yang terpenting bagi kaum Yahudi, bahkan lebih penting daripada Kitab Taurat. Kitab Talmud bukan saja menjadi sumber dalam penetapan hukum agama, tetapi juga menjadi ideologi dan prinsip-prinsip, serta arahan bagi penyusunan kebijakan negara dan pemerintah Yahudi Israel, dan menjadi pandangan hidup orang Yahudi pada umumnya. Itu pula sebabnya mengapa negara Yahudi Israel disebut sebagai negara yang rasis, chauvinistik, theokratik, konservatif, dan sangat dogmatik. Untuk dapat memahami sepak-terjang negara Israel yang tampak arogan, keras-kepala, tidak kenaI kompromi, orang perlu memahami isi ajaran Kitab Talmud, yang diyakini oleh orang Yahudi sebagai kitab suci yang terpenting di antara kitab-kitab suci mereka.

Keimanan orang Yahudi terhadap Kitab Talmud mengatasi bahkan Kitab Perjanjian Lama, yang juga dikenal dengan nama Taurat. Bukti tentang hal ini dapat ditemukan dalam Talmud 'Erubin' 2b (edisi Soncino) yang mengingatkan kepada kaum Yahudi, "Wahai anakku, hendaklah engkau lebih mengutamakan fatwa dari para Ahli Kitab (Talmud) daripada ayat-ayat Taurat".

Para pendeta Talmud mengklaim sebagian dari isi Kitab Talmud merupakan himpunan dari ajaran yang disampaikan oleh Nabi Musa a.s. secara lisan. Sampai dengan kedatangan Nabi Isa a.s. Kitab Talmud belum dihimpun secara tertulis seperti bentuknya yang sekarang. Nabi Isa a.s. mengutuk tradisi 'mishnah' (Talmud awal) termasuk mereka yang mengajarkannya (para pendeta Yahudi dan kaum Farisi), karena isi Kitab Talmud seluruhnya menyimpang, bahkan bertentangan dengan Kitab Taurat. Kaum Kristen, karena ketidak-pahamannya, hingga dewasa ini menyangka Perjanjian Lama merupakan kitab tertinggi bagi agama Yahudi. Sangkaan itu keliru.

Para pendeta Parisi mengajarkan, doktrin dan fatwa yang berasal dari para rabbi (pendeta), lebih tinggi kedudukannya daripada wahyu yang datang dari Tuhan. Talmud mengemukakan hukum-hukumnya berada di atas Taurat, dan bahkan tidak mendukung isi Taurat. Seorang peneliti Yahudi, Hyam Maccoby, dalam bukunya 'Judaism on Trial’ mengutip pemyataan Rabbi Yehiel ben Joseph, bahwa "Tanpa Talmud kita tidak akan mampu memahami ayat-ayat Taurat ... Tuhan telah melimpahkan wewenang ini kepada mereka yang arif, karena tradisi merupakan suatu kebutuhan yang sama seperti kitab-kitab wahyu. Para arif itu membuat tafsiran mereka ... dan mereka yang tidak pernah mempelajari Talmud tidak akan mungkin mampu memahami Taurat."

Memang ada kelompok di kalangan kaum Yahudi yang menolak Talmud, dan tetap berpegang teguh kepada kitab Taurat saja (Perjanjian Lama yang sekarang) Mereka ini disebut golongan 'Karaiyah', kelompok yang sepanjang sejarahnya paling dibenci dan menjadi korban didzalimi oleh para pendeta Yahudi orthodoks.

Kepada tradisi 'mishnah' itu para pendeta Yahudi menambah sebuah kitab lagi yang mereka sebut 'Gemarah' (kitab "tafsir" para pendeta). Tradisi 'mishnah' (yang kemudian dibukukan) bersama dengan "Gemarah', disebut Talmud. Ada dua buah versi Kitab Talmud, yaitu 'Talmud Jerusalem' dan 'Talmud Babilonia'. 'Talmud Babilonia' dipandang sebagai kitab yang paling otoritatif1.

Beberapa kutipan yang diangkat dari Kitab Tamud dalam uraian berikut ini merupakan dokumen aseli yang tidak-terbantahkan, dengan harapan dapat memberikan pencerahan kepada segenap ummat manusia, termasuk kaum Yahudi, tentang kesesatan dan rasisme dari ajaran Talmud yang penuh dengan kebencian, yang menjadi kitab suci baik bagi kaum Yahudi Orthodoks maupun Hasidiyah di seluruh dunia.

Pelaksanaan ajaran Talmud tentang keunggulan kaum Yahudi yang dldasarkan pada ajaran kebencian itu telah menyebabkan penderitaan yang tak terperikan terhadap orang lain sepanjang sejarah ummat manusia sampai dengan saat ini, khususnya di tanah Palestina. Ajaran itu telah dijadikan dalih untuk membenarkan pembantaian secara massal penduduk sipil Arab-Palestina. Kitab Talmud menetapkan bahwa semua orang yang bukan-Yahudi disebut "goyyim", sama dengan binatang, derajat mereka di bawah derajat manusia. Ras Yahudi adalah "ummat pilihan", satu-satunya ras yang mengklaim diri sebagai keturunan langsung dari Nabi Adam a.s. Marilah kita periksa beberapa ajaran Talmud.


Talmud (Manuskrip Babylonia)


Beberapa Contoh Isi Ajaran Talmud

Erubin 2b, "Barangsiapa yang tidak taat kepada para rabbi mereka akan dihukum dengan cara dijerang di dalam kotoran manusia yang mendidih di neraka".

Moed Kattan 17a, "Bilamana seorang Yahudi tergoda untuk melakukan sesuatu kejahatan, maka hendaklah ia pergi ke suatu kota dimana ia tidak dikenal orang, dan lakukanlah kejahatan itu disana”

Menganiaya seorang Yahudi Sama Dengan Menghujat Tuhan

Sanhedrin 58b, "Jika seorang kafir menganiaya seorang Yahudi, maka orang kafir itu harus dibunuh".

Dibenarkan Menipu Orang yang Bukan-Yahudi

Sanhedrin 57a, "Seorang Yahudi tidak wajib membayar upah kepada orang kafir yang bekerja baginya".

Orang Yahudi Mempunyai Kedudukan Hukum yang Lebih Tinggi

Baba Kamma 37b, "Jika lembu seorang Yahudi melukai lembu kepunyaan orang Kanaan, tidak perlu ada ganti rugi; tetapi ,jika lembu orang Kanaan sampai melukai lembu kepunyaan orang Yahudi maka orang itu harus membayar ganti rugi sepenuh-penuhnya".

Orang Yahudi Boleh Mencuri Barang Milik Bukan-Yahudi

Baba Mezia 24a, "Jika seorang Yahudi menemukan barang hilang milik orang kafir, ia tidak wajib mengembalikan kepada pemiliknya”. (Ayat ini ditegaskan kembali di dalam Baba Kamma 113b),

Sanhedrin 57a, "Tuhan tidak akan mengampuni seorang Yahudi 'yang mengawinkan anak-perempuannya kepada seorang tua, atau memungut menantu bagi anak-lakinya yang masih bayi, atau mengembalikan barang hilang milik orang Cuthea (kafir)' …".

Orang Yahudi Boleh Merampok atau Membunuh Orang Non-Yahudi

Sanhedrin 57a, "Jika seorang Yahudi membunuh seorang Cuthea (kafir), tidak ada hukuman mati, Apa yang sudah dicuri oleh seorang Yahudi boleh dimilikinya".

Baba Kamma 37b, "Kaum kafir ada di luar perlindungan hukum, dan Tuhan membukakan uang mereka kepada Bani Israel".

Orang Yahudi Boleh Berdusta kepada Orang Non-Yahudi

Baba Kamma 113a, "Orang Yahudi diperbolehkan berdusta untuk menipu orang kafir".

Yang Bukan-Yahudi adalah Hewan di bawah Derajat Manusia

Yebamoth 98a, "Semua anak keturunan orang kafir tergolong sama dengan binatang".

Abodah Zarah 36b, "Anak-perempuan orang kafir sama dengan ‘niddah’ (najis) sejak lahir".

Abodah Zarah 22a - 22b, "Orang kafir lebih senang berhubungan seks dengan lembu".

Ajaran Gila di dalam Talmud

Gittin 69a, "Untuk menyembuhkan tubuh ambil debu yang berada di bawah bayang-bayang jamban, dicampur dengan madu lalu dimakan“.

Shabbath 41a, "Hukum yang mengatur keperluan bagaimana kencing dengan cara yang suci telah ditentukan".
Yebamoth 63a, " ... Adam telah bersetubuh dengan semua binatang ketika ia berada di Sorga".

Yebamoth 63a, "...menjadi petani adalah pekerjaan yang paling hina ".

Sanhedrin 55b, "Seorang Yahudi boleh mengawini anak-perempuan berumur tiga tahun (persisnya, tiga tahun satu hari)".

Sanhedrin 54b, "Seorang Yahudi diperbolehkan bersetubuh dengan anak-perempuan, asalkan saja anak itu berumur di bawah sembilan tahun".

Kethuboth 11b, "Bilamana seorang dewasa bersetubuh dengan seorang anak perempuan, tidak ada dosanya".

Yebamoth 59b, "Seorang perempuan yang telah bersetubuh dengan seekor binatang diperbolehkan menikah dengan pendeta Yahudi. Seorang perempuan Yahudi yang telah bersetubuh dengan jin juga diperbolehkan kawin dengan seorang pendeta Yahudi".

Abodah Zarah 17a, "Buktikan bilamana ada pelacur seorangpun di muka bumi ini yang belum pernah disetubuhi oleh pendeta Talmud Eleazar".

Hagigah 27a, "Nyatakan, bahwa tidak akan ada seorang rabbi pun yang akan mas uk neraka".

Baba Mezia 59b, "Seorang rabbi telah mendebat Tuhan dan mengalahkan-Nya. Tuhan pun mengakui bahwa rabbi itu memenangkan debat tersebut".

Gittin 70a, "Para rabbi mengajarkan, 'Sekeluarnya seseorang dari jamban, maka ia tidak boleh bersetubuh sampai menunggu waktu yang sama dengan menempuh perjalanan sejauh setengah mil, konon iblis yang ada di jamban itu masih menyertainya selama waktu itu, kalau ia melakukannya juga (bersetubuh), maka anak-keturunannya akan terkena penyakit ayan".

Gittin 69b, "Untuk menyembuhkan penyakit kelumpuhan campur kotoran seekor anjing berbulu putih dan campur dengan balsem; tetapi bila memungkinkan untuk menghindar dari penyakit itu, tidak perlu memakan kotoran anjing itu, karena hal itu akan membuat anggota tubuh menjadi lemas ".

Pesahim 11a, "Sungguh terlarang bagi anjing, perempuan, atau pohon kurma, berdiri di antara dua orang laki-laki. Karena musibah khusus akan datang jika seorang perempuan sedang haid atau duduk-duduk di perempatan jalan ".

Menahoth 43b-44a, "Seorang Yahudi diwajibkan membaca doa berikut ini setiap hari, 'Aku bersyukur, ya Tuhanku, karena Engkau tidak menjadikan aku seorang kafir, seorang perempuan, atau seorang budak belian’ ".



Kisah-kisah Holocaust oleh Romawi


Di dalam Talmud, ayat Gittin 57b ada dikisahkan tentang dibantainya 4 juta orang Yahudi oleh orang Romawi di kota Bethar. Gittin 58a, mengklaim bahwa 16 juta anak-anak Yahudi dibungkus ke dalam satu gulungan dan dibakar hidup-hidup oleh orang Romawi.
Demografi tentang zaman kuno menyatakan orang Yahudi di seluruh dunia pada masa penjajahan oleh Romawi tidak sampai berjumlah 16 juta, bahkan 4 juta pun tidak ada).


Pengakuan Talmud

Abodah Zarah 70a, "Seorang rabbi ditanya, apakah anggur yang dicuri di Pumbeditha boleh diminum, atau anggur itu sudah dianggap najis, karena pencurinya adalah orang-orang kafir (seorang bukan-Yahudi bila menyentuh guci anggur, maka anggur itu dianggap sudah najis). Rabbi itu menjawab, tidak perlu dipedulikan, anggur itu tetap halal ('kosher') bagi orang Yahudi, karena mayoritas pencuri yang ada di Pumbeditha, tempat dimana guci-guci anggur itu dicuri, adalah orang-orang Yahudi". (Kisah ini juga ditemukan di dalam Kitab Gemara, Rosh Hashanah 25b).


Ibadah Orang Farisi

Erubin 21 b, "Rabbi Akida berkata kepadanya, 'Berikan saya air untuk mencuci tangan saya'. Ia menjawab, 'Air itu tidak cukup bahkan untuk diminum, apalagi untuk membasuh tanganmu’ keluhnya. ‘Lalu apa yang harus saya perbuat ?' tanya seseorang lainnya, 'padahal engkau tahu menentang ucapan seorang rabbi diancam dengan hukuman mati?' 'Saya lebih baik mati daripada menentang pendapat kawan-kawan saya' " (Ritual cuci tangan ini terekam dikutuk Nabi Isa a.s. dalam Injil Matius 15 : 1- 9).


Genosida Dihalalkan oleh Talmud

Perjanjian Kecil, Soferim 15, Kaidah 10, "Inilah kata-kata dari Rabbi Simeon ben Yohai, 'Tob shebe goyyim harog' ("Bahkan orang kafir yang baik sekali pun seluruhnya harus dibunuh"). Orang-orang Israeli setiap tahun mengikuti acara nasional ziarah ke kuburan Simon ben Yohai untuk memberikan penghormatan kepada rabbi yang telah menganjurkan untuk menghabisi orang-orang non-Yahudi2.

Di Purim, pada tanggal 25 Februari 1994 seorang perwira angkatan darat Israel, Baruch Goldstein, seorang Yahudi Orthodoks dari Brooklyn, membantai 40 orang muslim, termasuk anak-anak, tatkala mereka tengah bersujud shalat di sebuah masjid. Goldstein adalah pengikut mendiang Rabbi Meir Kahane, yang menyatakan kepada kantor berita CBS News, bahwa ajaran yang dianutnya mengatakan orang-orang Arab itu tidak lebih daripada anjing, sesuai ajaran Talmud".3 Ehud Sprinzak, seorang profesor di Universitas Jerusalem menjelaskan tentang falsafah Kahane dan Goldstein, "Mereka percaya adalah teiah menjadi iradat Tuhan, bahwa mereka diwajibkan untuk melakukan kekerasan terhadap 'goyyim', sebuah istilah Yahudi untuk orang-orang non-Yahudi".4

Rabbi Yizak Ginsburg menyatakan, "Kita harus mengakui darah seorang Yahudi dan darah orang 'goyyim' tidaklah sama".5 Rabbi Jacov Perrin berkata, "Satu juta nyawa orang Arab tidaklah seimbang dengan sepotong kelingking orang Yahudi".6


Doktrin Talmud : Orang non- Yahudi Bukanlah Manusia


Talmud secara spesifik menetapkan orang non-Yahudi termasuk golongan binatang, bukan-manusia, dan secara khusus menyatakan bahwa mereka bukan dari keturunan Nabi Adam a.s. Ayat-ayat yang berkaitan itu ditemukan bertebaran di dalam Kitab Talmud, antara lain sebagai berikut :

Kerihoth 6b, "Menggunakan minyak untuk mengurapi. Rabbi kita mengajarkan, 'Barangsiapa menyiramkan minyak pengurapan kepada ternak atau perahu, ia tidak melakukan dosa; bila ia melakukannya kepada 'goyyim', atau orang mati, dia tidak melakukan dosa. Hukum yang berhubungan dengan ternak dan perahu adalah benar, karena telah tertulis: terhadap tubuh manusia (Ibrani: Adam) tidak boleh disiramkan (Exodus 30:32); karena ternak dan perahu bukan manusia (Adam)' ". “Juga dalam hubungan dengan yang meninggal (sepatutnya) ia dikecualikan, karena setelah meninggal ia menjadi bangkai dan bukan manusia lagi (Adam). Tetapi mengapa terhadap 'goyyim' juga dikecualikan, apakah mereka tidak termasuk kategori manusia (Adam) ?Tidak, karena telah tertulis: 'Wahai domba-domba-Ku, domba-domba di padang gembalaan-Ku adalah manusia (Adam)' (Ezekiel 34:31): Engkau disebut manusia (Adam), tetapi 'goyyim' tidak disebut sebagai manusia (Adam)' ".

Pada ayat-ayat terdahulu para rabbi membahas hukum Talmud yang melarang memberikan minyak suci bagi manusia. Dalam pembahasan itu para rabbi menjelaskan bukanlah suatu dosa untuk membenkan miyak suci itu kepada ‘goyyim’ (kaum non-Yahudi, seperti muslim, Kristen, dan sebagainya), karena ‘goyyim’ tidak termasuk golongan manusia (harfiahnya: bukan keturunan Adam).

Yebamoth 61a, "Telah diajarkan: Begitulah Simeon ben Yohai menerangkan (61a) bahwa kuburan orang 'goyyim' tidak termasuk tempat yang suci untuk mendapatkan 'ohel' (memberikan sikap ruku’ terhadap kuburan), karena telah dikatakan, wahai domba-domba-Ku yang ada di padang gembalaan-Ku, kalian adalah manusia (Adam)’, (Ezekiel 34:31); kalian disebut manusia (Adam); tetapi kaum kafir ltu tldak dlsebut manusia (Adam)' ".

Hukum Talmud menerangkan bahwa seorang Yahudi yang menyentuh bangkai manusia tau kuburan (Yahudi) menyebabkan ia ternajisi. Tetapi hukum Talmud mengajarkan, sebaliknya, jika seorang Yahudi menyentuh kuburan orang goyyim, hal itu membuat ia tetap suci, karena orang goyyim tidak termasuk golongan manusia (Adam).

Baba Mezia 114b, "Dia (Rabbah) berkata kepadanya: 'Apakah engkau bukan pendeta: mengapa engkau berdiri di atas kuburan ? Ia menjawab: 'Apakah guru belum mempelajari hukum tentang kesucian? Karena telah diajarkan: Simeon ben Yohai berkata:‘Kuburan kaum ‘goyyim' tidak menajisi. Karena telah tertulis, 'Wahai gembalaan-Ku gembalaan di padang rumput-Ku adalah manusia (Adam), dan ia berdiri di atas kuburan kaum 'goyyim' ".
Mengingat pembuktian berdasarkan nash Taurat (Ezekiel 34:31). disebut sampai beru1ang-kali pada ketiga ayat-ayat Talmud di atas tadi, padahal dalam kenyataannya Taurat tidak pernah menyebutkan bahwa hanya orang Yahudi saja yang termasuk golongan manusia. Para ‘hachom’ Talmud sangat menekankan kekonyo1an ajaran mereka tentang kaum 'goyyim'. Hal itu merupakan bukti bahwa mereka sebenarnya adalah rasis dan ideolog anti-kaum non-Yahudi, yang dalam kebuntuan nalarnya telah mendistorsikan ayat-ayat Taurat dalam rangka membenarkan kesesatan mereka.

Berakoth 58a, "Shila seorang Yahudi memberikan hukuman cambuk kepada seseorang yang telah bersetubuh dengan seorang perempuan Mesir: Orang yang dicambuk itu pergi mengadukannya kepada pemerintah, dan berkata: 'Ada seorang Yahudi yang memberikan hukuman cambuk tanpa izin dari pemerintah'. Seorang petugas memerintahkan untuk memanggilnya (Shila). Ketika ia (Shila) tiba, ia ditanya: 'Mengapa engkau mencambuk orang ini?' Ia (Shila) menjawab: ' Karena ia telah menyetubuhi keledai betina' ". "Petugas itu berkata kepadanya: 'Apakah engkau mempunyai saksi-saksi?' Ia(Shila) menjawab 'Saya mempunyainya'. Kemudian (nabi) Elijah turun dari langit dalam bentuk manusia dan memberikan bukti. Petugas itu berkata lagi kepadanya: 'Kalau demikian halnya seharusnya orang itu dihukum mati!' Ia (Shila) menjawab: 'Karena kami telah diasingkan dari negeri kami, kami tidak mempunyai wewenang untuk menjatuhkan hukuman mati; lakukanlah terhadapnya sesuai kehendak kalian' "

"Ketika mereka masih mempertimbangkan perkara itu Shila pun berteriak.• 'Kepada-Mulah ya Tuhan Yang Maha Besar dan Maha Kuasa' (Kisah-kisah 29:11). 'Apa kehendakmu? tanya petugas itu. Ia (Shila) menjawab.• 'Apa yang kukatakan ialah: Terpujilah Yang Maha Pengasih yang telah menciptakan segala sesuatunya dari tanah serupa dengan Yang di Sorga, dan telah memberikan kepadamu sekalian tempat tinggal, dan membuat kalian mencintai keadilan' ",

"Petugas itu berkata kepadanya (Shila).• 'Apakah engkau sedemikian membantu kepada kehormatan pemerintah?' Petugas itu memberi Shila sebuah tongkat dan berkata kepadanya: 'Engkau boleh menjadi hakim. ' Tatkala petugas (orang 'goyyim') itu telah pergi, orang-orang yang ada disana berkata kepadanya (Shila).• 'Apakah Yang Maha Pengasih membuat mu'zizat bagi kaum pendusta?'. Ia (Shila) menjawab mereka ('goyyim') disebut keledai? Karena telah tertulis: Daging mereka adalah daging keledai' (Ezekiel 23:30)

Ia (Shila) memperhatikan orang-orang itu akan memberi-tahukan petugas-petugas itu bahwa ia (Shila) telah menyebut mereka sebagai keledai. Maka ia (Shila) berkata.• 'Orang itu adalah penuntut hukum, dan Taurat telah mengatakan: Jika seseorang datang untuk membunuhmu, bangkitlah segera dan bunuh dia lebih dahulu. Begitulah tongkat yang diberikan kepadanya itu dipukulkannya kepada terdakwa dan membunuhnya.' Kemudian ia berkata: 'Karena sebuah mu’zizat telah terjadi melalui ayat ini, maka aku melaksanakannya' ".

Bagian ini terpaksa diutarakan agak panjang, tetapi agaknya terpaksa dikutip seluruhnya untuk memperlihatkan bagaimana kedzaliman kaum Yahudi. Sebagai tambahan bahwa nabi Elijah sampai perlu turun dari sorga ke bumi untuk menipu mahkamah kaum goyyim, disini Talmud mengajarkan, bahwa kaum 'goyyim' pada dasamya adalah binatang, sehingga karena itu Rabbi Shila (dan nabi Elijah) sama sekali tidaklah dapat disebut telah berdusta atau telah membuat dosa. Ceritera itu menjelaskan bahwa sekiranya seseorang (termasuk orang Yahudi) mengungkapkan ajaran Talmud pandangan tentang kaum 'goyyim' sama dengan keledai, maka ia akan menerima hukuman mati. Karena mengungkapkan hal itu akan membuat kaum 'goyyim' murka dan akan menindas agama Yahudi.

Kutipan Talmud dari kitab Ezekiel ini merupakan "nash bukti" sangat penting, karena ayat itu menyatakan bahwa kaum 'goyyim' itu termasuk golongan binatang (keledai). Ayat dari kitab Ezekiel pada Kitab Perjanjian lama telah diubah dengan hanya mengatakan bahwa "orang Mesir memiliki kemaluan yang besar" (sindiran - sama dengan keledai). Hal ini tidak membuktikan atau menegaskan secara eksplisit bahwa orang Mesir yang dirujuk oleh Taurat sarna dengan binatang. Dalam hal ini Talmud memalsukan Taurat dengan cara mendistorsikan tafsir. Beberapa ayat Talmud yang lain yang mengkaitkannya dengan kitab Ezekiel 23:30 yang memperlihatkan watak rasis orang Yahudi ditemukan dalam Arakin 19b, Berakoth 25b, Niddah 45a, Shabbath 150a, dan Yebamoth 98a. Lagipula nash aseli Sanhedrin 37a hanya mengkaitkannya dengan persetujuan Tuhan untuk penyelamatan kaum Yahudi saja.7


Moses Maimonides Membenarkan Pembantaian


Begawan yang sangat dihormati, Moses Maimonides, mengajarkan tanpa tedeng aling-aling, bahwa kaum Kristen wajib dihabisi. Tokoh yang memberikan fatwa seperti itu memiliki kedudukan tertinggi dalam hirarki agama Yahudi.

Moses Maimonides dipandang sebagai penyusun hukum dan filosuf terbesar sepanjang sejarah Yahudi. Ia acapkali dengan penuh rasa hormat disebut dengan nama Rambam, dan disapa dengan panggilan Rabenu Moshe ben Maimon, yang artinya 'Rabbi Kami Musa anak Maimun".8 Inilah yang diajarkan oleh Maimonides tentang boleh tidaknya menyelamatkan nyawa kaum 'goyyim', atau bahkan' orang Yahudi sekali pun yang berani menolak "inspirasi ilahiyah di dalam Talmud'.

"Sesungguhnya bila kita melihat seorang kafir ('goyyim') sedang terhanyut dan tenggelam di sungai, kita tidak boleh menolongnya. Kalau kita melihat nyawanya sedang terancam, kita tidak boleh menyelamatkannya."9. Naskah dalam bahasa Ibrani edisi Feldheim 1981 tentang Mishnah Torah menyebutkan hal yang sarna seperti itu.

Dengan peringatan dari Maimonides itu, telah diwajibkan bagi kaum Yahudi untuk tidak boleh menyelamatkan nyawa atau memberikan pertolongan kepada seorang 'goyyim', ia sebenarnya menyatakan sikap kaum Yahudi yang sebenarnya yang dibebankan oleh Talmud terhadap kaum non-Yahudi.10

“Hal itu telah merupakan 'mitvah' (kewajiban agama) untuk , menghabisi para pengkhianat kaum Yahudi, para 'minnim', dan "apikorsim" dan membuat mereka jatuh ke dalam lobang kehancuran, karena mereka telah menyebabkan penderitaan kepada kaum Yahudi, dan menipu manusia untuk menjauh dari Tuhan, sebagaimana yang dilakukan oleh Isa dari Nazareth dan para muridnya, dan Tzadok, Baithos dan murid-muridnya. Semoga terla'natlah mereka".

Komentar penerbit Yahudi itu memuat pernyataan Maimonides bahwa Nabi Isa a.s. adalah contoh seorang 'min' ("pengkhianat" majemuknya 'minnim'). Komentar itu juga menerangkan bahwa murid-murid Tzadok, yaitu kaum Yahudi yang menolak kebenaran Talmud dan mereka yang hanya mengakui hukum tertulis, yakni Taurat. Menurut buku 'Maimonides' Principles' pada h.5, Maimonides memerlukan waktu dua-belas tahun untuk menyimpulkan hukum dan keputusan dari Talmud, dan mensistemasikan kesimpulannya itu ke dalam 14 jilid. Karya itu akhirnya selesai pada tahun 1180 dan diberi judul 'Mishnah Torah', atau 'Syari'at Taurat'.

Maimonides mengajarkan pada bagian lain dari 'Mishnah Torah', bahwasanya kaum 'goyyim' bukanlah golongan manusia: "Hanyalah manusia (kaum Yahudi), dan bukannya perahu, yang dapat memperoleh najis bila bersentuhan ... Bangkai dari seorang 'goyyim' tidak menyebabkan najis bila bersentuhan dengan bayang-bayang seorang Yahudi ... seorang 'goyyim' tidak sampai menyebabkan penajisan; dan bila seorang 'goyyim' menyentuh, membawa, atau membayangi ... 'goyyim' itu tidak menyebabkan najis ... mayat seorang 'goyyim' tidak menyebabkan menjadi najis; dan sekiranya'" seorang 'goyyim' menyentuh, membawa, atau menjatuhkan bayangannya kepada mayat, ia dianggap tidak pernah menyentuh mayat tersebut." .11


Film 'Schindlers List' - Contoh Kebohongan Kaum Yahudi

Teks Talmud (khususnya Talmud Babilonia) pada Sanhedrin 37a tidak mewajibkan orang Yahudi untuk menyelamatkan nyawa orang lain, terkecuali nyawa orang Yahudi. Moshe Maimonides memperkuat ajaran Talmud tersebut. Tetapi, beberapa buku yang ditulis oleh orang-orang Yahudi kontemporer (Hesronot Ha-shas) merujuk beberapa nash dari Talmud yang seolah-olah memuat frase nilai-nilai universal, seperti, "Barangsiapa membunuh kehidupan seseorang, hal itu sama dengan membunuh seluruh isi dunia; dan barangsiapa memelihara kehidupan seseorang ,,, hal itu seperti ia telah memelihara seluruh isi dunia". (Bandingkan dengan al-Qur' an 5:32, "Barangsiapa yang membunuh seorang manusia bukan karena orang itu membunuh orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya")

Namun Hesronot Ha-ash mengakui ayat-ayat di atas tadi bukan katta-kata yang otentik dari Talmud yang aseli. Dengan kata lain, ayat-ayat bemada universal tersebut bukanlah nash otentik dari Talmud. Jadi sekedar sebagai contoh, "versi universal" ini yang oleh Stephen Spielberg dituangkan ke dalam filmnya 'The Schindler's List' yang terkenal itu (dan dikaitkan seolah-olah bersumber dari Talmud pada judul maupun iklan filmnya) adalah penipuan dan merupakan propaganda, yang dimaksudkan untuk memberikan polesan kemanusiaan kepada Talmud, yang pada hakekatnya adalah kitab yang penuh berisi semangat rasisme dan chauvinisme Yahudi. Dalam nash Talmud yang aseli tertulis pada ayat yang sama, "Barangsiapa memelihara bahkan satu nyawa orang Israeli, maka ia seperti memelihara seluruh isi dunia". Sama seperti ayat-ayat yang lain, Talmud yang aseli hanya membicarakan perihal menyelamatkan orang-orang Yahudi.


Tipuan Orang Yahudi

Sanggahan para rabbi orthodoks bahwa tidak ada bukti dokumentasi otentik tentang rasisme dan semangat kebencian di dalam Talmud adalah bohong besar, karena di dalam Baba Kamma 113a, menyatakan bahwa "Orang Yahudi boleh berbohong untuk menipu kaum ’goyyim’ '.

The Simon Wiesenthal Center, sebuah pusat propaganda ruhubiyah Yahudi yang didukung oleh dana multi-jutaan dolar terpaksa memecat Rabbi Daniel Landes pada tahun 1995, karena rabbi ini menentang ajaran dehumanisasi oleh Talmud terhadap orang non-Yahudi. "Sikap ini benar-benar busuk", katanya. Buktinya ? "Ya, pernyataan-pernyataan di dalamnya".

Berdusta untuk menipu orang 'goyyim' telah lama menjadi panutan di dalam agama Yahudi. Ambil contoh sehubungan dengan debat pada abad ke-13 di Paris antara Nicholas Donin, seorang Yahudi yang telah memeluk agama Katolik - yang oleh Hyam Maccoby diakui mempunyai pengetahuan yang luas tentang Talmud"12 -saat berkonfrontasi lawan Rabbi Yehiel. Pada waktu itu Yehiel tidak sedang berada di bawah ancaman hukuman, atau dicederai. Namun tanpa malu tetap saja berdusta sepanjang debat tersebut. Sebagai contoh ketika ditanya oleh Donin apakah ada ayat-ayat yang menghujat Jesus di dalam Talmud, Yehiel menyanggahnya. Donin, seorang ahli dalam bahasa lbrani paham benar jawaban itu dusta maka. Ryam Maccoby, seorang komentator Yahudi mengenai debat tersebut, yang hidup di abad ke-20, membela kebohongan Rabbi Yehiel seperti ini, "Pertanyaan itu mungkin diajukan, apakah Yehiel benar-benar percaya yang Jesus tidak disebut-sebut di dalam Talmud atau, bisa juga ia mengajukan pertanyaan ini sebagai suatu tipuan yang cerdik, untuk menciptakan keadaan mendesak Yehiel ... tentu saja Rabbi Yehiel dapat dimaafjkan bila ia tidak mengakui sesuatu yang tidak sepenuhnya dipercayainya, dalam rangka mencegah proses tiranik yang menghadapkan budaya dari suatu agama tertentu, terhadap agama yang lain".13

Beginilah cara orang Yahudi menyanggah sampai dengan hari ini tentang adanya nash Talmud yang mengandung ayat-ayat yang penuh dengan kebencian. Sebuah kata tentang "kebohongan Yahudi diplesetkan dan disulap menjadi "dapat dimaafkan", sementara setiap penyelidikan terhadap kitab-kitab suci Yahudi oleh peneliti non-Yahudi dipandang sebagai "proses tiranik". Sementara itu serangan kaum Yahudi terhadap kitab-kitab Injil Perjanjian Baru dan al-Qur’an tidak pernah dianggap sebagai "proses tiranik". Hanya kritik kaum non- Yahudi yang dianggap tiranik, sedangkan cara mempertahankan diri bagi orang Yahudi adalah berdusta. (Tidak semua orang Yahudi bersikap seperti tersebut di atas. Dr. Israel Shahak dari Hebrew University menulis sebuah buku lengkap yang diberinya judul 'Jewish History, Jewish Religion', yang mendokumentasikan secara lengkap muatan anti-'goyyim' di dalam kitab Talmud).
Betapapun banyaknya sanggahan dan kebohongan yang keluar dari 'The Anti-Defamation League' (ADL - 'Liga Anti-Penghinaan’ Yahudi) dan dari the Wiesenthal Center, dalam buku ini dikutip nash-nash baik dari Talmud maupun juga dari mufassir Talmud ‚paling' terkemuka" di mata orang Yahudi sendiri, seperti Moses Maimonides,

Pada tahun 1994 Rabbi Tzvi Marx, direktur pendidikan teknologi terapan pada 'Shalom Hartman Institute' di Jerusalem, telah menulis semacam pengakuan yang menakjubkan tentang bagaimana kaum Yahudi di masa yang silam telah membuat dua jenis kumpulan kitab: kitab Talmud yang otentik sebagai bahan pelajaran bagi para pemuda mereka di sekolah-sekolah ('kollel') Talmud, dan sebuah lagi kitab Talmud yang telah "disensor dan diamendemen" yang ditujukan bagi konsumsi para 'goyyim' yang tidak mengerti apa-apa. Rabbi Marx menjelaskan bahwa versi tafsir Maimonides yang dikeluarkan untuk konsumsi umum, tertulis misalnya, "Barangsiapa membunuh seorang manusia, ia telah melanggar hukum". Tetapi Rabbi Marx menyatakan, nash yang aseli berbunyi, " Barangsiapa membunuh seorang Israeli".

Buku Hesronot Ha-shas ("Yang Dihilangkan dari Talmud")15 lalu menjadi penting dalam kaitan ini. Heshronot Ha-shas dicetak-ulang pada tahun 1989 oleh Sinai Publishing House, Tel Aviv. Heshronot Ha-shas menjadi sangat berharga bagi kita, karena buku ini menyusun suatu daftar panjang ayat-ayat Talmud yang diubah atau dihilangkan, dan daftar ayat-ayat yang dipalsukan dewasa ini, yang dibuat untuk konsumsi kaum 'goyyim' seolah-olah ayat-ayat itulah yang otentik.

Popper (h.58-59) menjelaskan : "Tidak selalu yang disensor itu ayat-ayat panjang, tetapi acapkali satu kata pun dihapus. ... Acapkali dalam hal seperti itu digunakan dalam rangka penghapusan dan penggantian". Sebagai contoh pentarjamah versi Talmud dalam bahasa Inggris terbitan Soncino menterjemahkan kata lbrani 'goyyim' dengan sejumlah kata-ganti samaran seperti, "kafir, Cuthean, Mesir, penyembah berhala", dan sebagainya. Tetapi sebenarnya kata-ganti ini merujuk kepada kata-aseli 'goyyim' (semua yang non- Yahudi). Pada catatan-kaki no. 5 Talmud pada edisi Soncino dijelaskan bahwa, “Istilah orang Cuthea (Samaritan) disini adalah untuk menggantikan kata-aseli 'goyyim' ... "

Hal itu merupakan praktek disinformasi yang lazim dipakai oleh kaum Farisi untuk menyangkal adanya ayat-ayat yang rasialistik di dalam Talmud yang telah diungkapkan terdahulu dalam buku ini, dalam rangka mengklaim bahwa ayat-ayat itu adalah "karangan dari orang-orang yang anti-Semit".

Pada tahun 1994, Lady Jane Birdwood, berusia 80 tahun, ditangkap dan diadili di depan pengadi1an pidana di London, hanya karena "kejahatannya" menerbitkan sebuah pamflet berjudu1 'The Longest Hatred' ('Kebencian yang Paling Lama'), berisi seluruh pernyatan kebencian di dalam Talmud yang diangkatnya dari ayat-ayat yang berisi kebencian kepada kaum 'goyyim' dan Kristen. Sepanjang peradilan yang dituduhkan terhadapnya sebagai suatu kejahatan yang sayangnya tidak mendapatkan perhatian dari media massa, seorang rabbi diundang sebagai saksi ahli. Rabbi itu menyanggah sepenuhnya bahwa kitab Talmud berisi ayat-ayat yang mengundang kebencian kepada kaum 'goyyim' dan Kristen, dan hanya karena kedudukan dan prestise rabbi tersebut, wanita tua yang malang itu dijatuhi hukuman "tiga bulan kurungan penjara dan denda senilai $ l000"

Dr. Israel Shahak dalam bukunya berjudul 'Jewish History and Jewish Religion', pada bab tentang Jesus di dalam Talmud pada h.57, dan h.105-106, menegaskan adanya ayat-ayat yang menganjurkan kebencian dan rasisme di dalam Talmud. Mereka yang menyangkal kenyataan ini adalah pembohong besar.


Tanggapan Dunia 'Judeo-Kristen' terhadap Talmud


Dewasa ini ada persekongkolan yang kuat antara dunia Kristen dan Yahudi. Anehnya tidak ada, bahkan tidak pernah ada, para Paus, Katolik serta tokoh-tokoh gereja Protestan di era modern ini yang menyerang atau mengecam ajaran rasisme di Talmud, atau kebencian mendarah-mendaging terhadap Kristen dan kaum 'goyyim' (muslim dan lain-lain) yang diajarkannya. Sebaliknya pada pimpinan gereja Kristen, baik Katolik maupun Protestan, malah dewasa ini menganjurkan kepada para pengikut Jesus Kristus untuk mentaati, menghormati, bahkan membantu pengikut Talmud. Oleh karena itu kesimpulan kita tidak lain, para pemimpin gereja Katolik dan Protestan dewasa ini sebenarnya adalah pengkhianat paling nyata terhadap Jesus Kristus di muka bumi dewasa ini (periksa Perjanjian Baru Matius 23:13-15; I Thessalonika 2:14-16; Titus 1:14; Lukas 3:8-9; dan Kitab Wahyu 3:9).


Kaum Non-Yahudi adalah 'Sampah'

Semua orang non-Yahudi dari segala ras dan agama menurut Talmud adalah super-sampah', begitu menurut pendiri Habad-Lubavitch, Rabbi Shneur Zalman. Analisanya ditemukan di dalam majalah Yahudi ‚The New Republic', yang dalam analisisnya menyatakan bahwa, “... ada ironi besar dalam pandangan universalisme messianik yang baru pada gerakan Habad khususnya pandangannya tentang kaum ’goyyim’ yakni pernyataan Habad yang tanpa tedeng aling-aling berisi penghinaan bernada rasial terhadap kaum 'goyyim '. ...berdasarkan pendapat para theolog Yahudi pada abad pertengahan – terutama sekali pemikiran penyair dan filosuf Judah Ha-Levi pada pada abad ke-12 di Spanyol, dan tokoh mistik Yahudi Judah Loewe pada abad ke-16 di Praha - mereka mencari ketetapan mengenai keunggulan kaum Yahudi berdasarkan ras dan bukannya pada keunggulan kerohanian ... menurut pandangan mereka, secara mendasar kaum Yahudi itu lebih unggul atas ras mana pun, dan mengenai hal itu ditegaskan berulangkali dalam bentuk yang sangat ekstrim oleh Shneur Zalman dari Lyadi. Pendiri Lubavitcher-Hasidisme itu mengajarkan, bahwa ada perbedaan hakiki antara jiwa orang Yahudi dengan jiwa kaum 'goyyim', bahwasanya hanyalah jiwa orang Yahudi yang di dalamnya terdapat dan memancarkan cahaya kehidupan ilahiyah. Sedangkan pada jiwa kaum 'goyyim', Zalman selanjutnya menyatakan, "sama sekali berbeda, karena terciptanya memang lebih inferior. Jiwa mereka sepenuhnya jahat, tanpa mungkin diselamatkan dengan cara apa pun."

Akibat rujukan tentang kaum 'goyyim' menurut ajaran Rabbi Shneur Zalman, tanpa kecuali menyebabkan adanya penyakit dalam jiwa mereka. Dzat darimana jiwa kaum 'goyyim' terbuat penuh dengan "sampah" rohani. Itulah sebabnya mengapa jumlah mereka lebih banyak daripada kaum Yahudi, karena jumlah gabah lebih banyak daripada berasnya. Semua kaum Yahudi secara hakiki baik, dan semua kaum 'goyyim' secara hakiki jahat.

"Karakterisasi kaum 'goyyim' yang dinyatakan secara hakiki jahat dan dari segi kerohanian maupun biologis lebih inferior dari kaum Yahudi, belum pernah diralat dalam ajaran Habad masa kini”.16


Syari'at Yahudi Menuntut bahwa Kaum Kristen Wajib Dihukum Mati

Para ulama Taurat menetapkan, bahwa, "Taurat mewajibkan bahwa ummat yang benar akan mendapatkan tempatnya di Hari Kemudian. Tetapi, tidak semua kaum 'goyyim' akan memperoleh kehidupan yang abadi meskipun mereka taat dan berlaku shaleh menurut agama mereka ... Dan meskipun kaum Kristen pada umumnya menerima Kitab Perjanjian Lama Ibrani sebagai kitab yang diwahyukan dari Tuhan, namun mereka (disebabkan adanya kepercayaan pada apa yang disebut mereka ketuhanan pada Jesus) sebenarnya kaum Kristen adalah penyembah berhala menurut Taurat, oleh karena itu patut dihukum mati, dan mereka kaum Kristen itu sudah dipastikan tidak akan memperoleh ampunan di Hari Kemudian."


Takhayul Kaum Yahudi

Bukanlah mengada-ada bila edisi Talmud Babilonia dipanadang sebagai kitab suci Yahudi yang paling otoritatif. Karena orang Kristen terperdaya oleh para pengkhotbah Yahudi, maka para Paus kian hari kian percaya dan meminta fatwa kepada rabbi Yahudi sebagai "nara sumber yang shahih" untuk mendapatkan keterangan bila berkaitan dengan kitab Perjanjian Lama, yang tanpa mereka sadari berkonsultasi dengan para okultis (juru-ramal).

Yudaisme adalah agama kaum Farisi dan para pendeta Babilonia, yang menjadi sumber ajaran Talmud dan Qabala, yang di kemudian hari membentuk agama Yudaisme. Kitab suci Yudaisme Orthodoks lainnya, seperti 'Kabbalah', isinya penuh dengan ajaran tentang astrologi, ramal-meramal, gematria, nekromansi (sihir), dan demonologi (ilmu hitam). Jika seorang Yahudi ingin bertaubat ia cukup mengangkat seekor ayam, membaca mantera untuk keperluan itu, dan mengibas-kibaskannya di atas kepalanya untuk memindahkan dosa- dosanya kepada ayam tersebut. Yang dapat kita katakan mengenai hal ini tidak lain adalah takhayul dalam arti yang sebenar-benarnya. Selanjutnya lambang Israel yang mereka sebut sebagai “bintang Nabi Daud" sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan Nabi Daud a.s. Bintang itu adalah hexagram (bersudut enam) supranatural yang melambangkan yantra dari androgen (kelenjar yang memberikan karakteristik pada kaum laki-Iaki), yang dihubungkan dengan para Khazar Bohemia pada abad ke-14. (Penyesatan publik dengan penggunaan nama "negara Israel" yang didirikan pada tahun 1948, merupakan buah hasil persekongkolan antara kaum Bolshevik-Yahudi dengan kaum Zionis yang atheis; nama itu tidak ada sangkut-pautnya dengan kelanjutan kerajaan Nabi Daud, tetapi dikukuhkan melalui pcngakuan pertama di PBB yang diberikan oleh diktator komunis Uni Sovyet Joseph Stalin).

Kaum Kristen akan lebih terbuka matanya bila berkunjung ke komunitas Yahudi Hasidik menonton acara 'Purim', dimana sebuah patung serupa Halloween meloncat-loncat (seperti 'jailangkung'). Meskipun upacara 'Purim' itu merujuk kepada Kitab Esther yang disebutkan sebagai nash dasarnya, dalam prakteknya upacara 'Purim' tidak lain adalah sebuah tradisi kaum kafir Bacchan.17

Para rabbi orthodoks menggunakan kutukan, mantra, imej, dan sebagainya, yang mereka anggap lebih besar kuasanya dari kuasa Tuhan. Kesesatan itu mereka ambil dari ajaran Sefer Yezriah, (sebuah buku tentang ilmu sihir kaurn Qabalis). Kaum non-Yahudi dapat menyaksikan ulangan perilaku paganisme Babilonia kuno setiap kali mereka mengamati ritual para rabbi agama Yudaisme.18

Dengan mengetahui ajaran Talmud yang menjadi dasar konstitusi prinsip, dan arah kebijakan negara dan pemerintah Israel, mudah dipahami mengapa negara Israel sangat arogan dengan kebuasan yang melebihi Nazi Jerman.

Read More..
posted under | 0 Comments

Sasaran Masonik: Membangun Sebuah Dunia Humanis (New World Order)

”Humanisme" dipandang sebagai sebuah gagasan positif oleh kebanyakan orang. Humanisme mengingatkan kita akan gagasan-gagasan seperti kecintaan akan peri kemanusiaan, perdamaian, dan persaudaraan. Tetapi, makna filosofis dari humanisme jauh lebih signifikan: humanisme adalah cara berpikir bahwa mengemukakan konsep peri kemanusiaan sebagai fokus dan satu-satunya tujuan. Dengan kata lain, humanisme mengajak manusia berpaling dari Tuhan yang menciptakan mereka, dan hanya mementingkan keberadaan dan identitas mereka sendiri. Kamus umum mendefinisikan humanisme sebagai "sebuah sistem pemikiran yang berdasarkan pada berbagai nilai, karakteristik, dan tindak tanduk yang dipercaya terbaik bagi manusia, bukannya pada otoritas supernatural mana pun"

Namun, definisi paling jelas tentang humanisme dikemukakan oleh pendukungnya. Salah seorang juru bicara humanisme paling terkemuka di masa kini adalah Corliss Lamont. Dalam bukunya, Philosophy of Humanism, ia menulis:

(Singkatnya) humanisme meyakini bahwa alam… merupakan jumlah total dari realitas, bahwa materi-energi dan bukan pikiran yang merupakan bahan pembentuk alam semesta, dan bahwa entitas supernatural sama sekali tidak ada. Ketidaknyataan supernatural ini pada tingkat manusia berarti bahwa manusia tidak memiliki jiwa supernatural dan abadi; dan pada tingkat alam semesta sebagai keseluruhan, bahwa kosmos kita tidak memiliki Tuhan yang supernatural dan abadi. 34

Sebagaimana dapat kita lihat, humanisme nyaris identik dengan ateisme, dan fakta ini dengan bebas diakui oleh kaum humanis. Terdapat dua manifesto penting yang diterbitkan oleh kaum humanis di abad yang lalu. Yang pertama dipublikasikan tahun 1933, dan ditandatangani oleh sebagian orang penting masa itu. Empat puluh tahun kemudian, di tahun 1973, manifesto humanis kedua dipublikasikan, menegaskan yang pertama, tetapi berisi beberapa tambahan yang berhubungan dengan berbagai perkembangan yang terjadi dalam pada itu. Ribuan pemikir, ilmuwan, penulis, dan praktisi media menandatangani manifesto kedua, yang didukung oleh Asosiasi Humanis Amerika yang masih sangat aktif.

Jika kita pelajari manifesto-manifesto itu, kita menemukan satu pondasi dasar pada masing-masingnya: dogma ateis bahwa alam semesta dan manusia tidak diciptakan tetapi ada secara bebas, bahwa manusia tidak bertanggung jawab kepada otoritas lain apa pun selain dirinya, dan bahwa kepercayaan kepada Tuhan menghambat perkembangan pribadi dan masyarakat. Misalnya, enam pasal pertama dari Manifesto Humanis adalah sebagai berikut:

Pertama: Humanis religius memandang alam semesta ada dengan sendirinya dan tidak diciptakan.

Kedua: Humanisme percaya bahwa manusia adalah bagian dari alam dan bahwa dia muncul sebagai hasil dari proses yang berkelanjutan.

Ketiga: Dengan memegang pandangan hidup organik, humanis menemukan bahwa dualisme tradisional tentang pikiran dan jasad harus ditolak.

Keempat: Humanisme mengakui bahwa budaya religius dan peradaban manusia, sebagaimana digambarkan dengan jelas oleh antropologi dan sejarah, merupakan produk dari suatu perkembangan bertahap karena interaksinya dengan lingkungan alam dan warisan sosialnya. Individu yang lahir di dalam suatu budaya tertentu sebagian besar dibentuk oleh budaya tersebut.

Kelima: Humanisme menyatakan bahwa sifat alam semesta digambarkan oleh sains modern membuat jaminan supernatural atau kosmik apa pun bagi nilai-nilai manusia tidak dapat diterima…

Keenam: Kita yakin bahwa waktu telah berlalu bagi teisme, deisme, modernisme, dan beberapa macam “pemikiran baru”. 35

Pada pasal-pasal di atas, kita melihat ekspresi dari sebuah filsafat umum yang mewujudkan dirinya di bawah nama materialisme, Darwinisme, ateisme, dan agnotisisme. Pada pasal pertama, dogma materialis tentang keberadaan abadi alam semesta dikemukakan. Pasal kedua menyatakan, sebagaimana dinyatakan teori evolusi, bahwa manusia tidak diciptakan. Pasal ketiga menyangkal keberadaan jiwa manusia dengan mengklaim bahwa manusia terbentuk dari materi. Pasal keempat mengajukan sebuah “evolusi budaya” dan menyangkal keberadaan sifat manusia yang sudah ditakdirkan oleh Tuhan (sifat istimewa manusia yang diberikan pada penciptaan). Pasal kelima menolak kekuasaan Tuhan atas alam semesta dan manusia, dan yang keenam menyatakan bahwa telah tiba waktunya untuk menolak "teisme", yakni kepercayaan pada Tuhan.

Akan teramati bahwa klaim-klaim ini adalah gagasan stereotip, khas dari kalangan yang memusuhi agama sejati. Alasannya adalah bahwa humanisme adalah pondasi utama dari perasaan antiagama. Ini karena humanisme adalah ekspresi dari “manusia merasa bahwa dia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggungjawaban)”, yang merupakan dasar utama bagi pengingkaran terhadap Tuhan, sepanjang sejarah. Dalam salah satu ayat Al Quran, Allah berfirman:

Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggungjawaban)?

Bukankah dia dahulu setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim),

kemudian mani itu menjadi segumpal darah, lalu Allah menciptakannya, dan menyempurnakannya,

lalu Allah menjadikan daripadanya sepasang: laki-laki dan perempuan.

Bukankah (Allah) yang berbuat demikian berkuasa (pula) menghidupkan orang mati?

(QS. Al Qiyaamah, 75: 36-40)

Allah berfirman bahwa manusia tidak akan “dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggungjawaban)”, dan segera mengingatkan bahwa mereka adalah ciptaan-Nya. Sebab, begitu menyadari bahwa dirinya adalah ciptaan Allah, seseorang akan memahami bahwa dia bukannya “tanpa pertanggungjawaban”, tetapi bertanggung jawab kepada Allah.

Karena inilah, klaim bahwa manusia tidak diciptakan telah menjadi doktrin dasar filsafat humanis. Dua pasal pertama dari Manifesto Humanis pertama mengungkapkan doktrin ini. Lebih jauh lagi, kaum humanis berpendapat bahwa sains mendukung klaim ini.

Namun, mereka keliru. Sejak Manifesto Humanis pertama dipublikasikan, kedua premis yang dikemukakan kaum humanis sebagai fakta ilmiah tentang gagasan bahwa alam semesta abadi dan teori evolusi, telah runtuh:

1. Gagasan bahwa alam semesta adalah abadi digugurkan oleh serangkaian penemuan astronomis yang dilakukan ketika Manifesto Humanis pertama tengah ditulis. Penemuan seperti fakta bahwa alam semesta tengah berkembang, dari radiasi latar kosmis dan kalkulasi rasio hidrogen atas helium, telah menunjukkan bahwa alam semesta memiliki permulaan, dan muncul dari ketiadaan sekitar 15-17 miliar tahun yang lalu dalam sebuah ledakan yang dinamai "Dentuman Besar". Walaupun mereka yang mendukung filsafat humanis dan materialis tidak rela menerima teori Dentuman Besar, mereka akhirnya dikalahkan. Sebagai hasil dari bukti ilmiah yang telah diketahui, komunitas ilmiah akhirnya menerima teori Dentuman Besar, yakni bahwa alam semesta memiliki permulaan, dan karenanya kaum humanisme tidak dapat membantah lagi. Demikianlah pemikir ateis Anthony Flew terpaksa mengakui:

… karenanya saya mulai mengakui bahwa ateis Stratonisian telah dipermalukan oleh konsensus kosmologis kontemporer. Karena tampaknya para ahli kosmologi memberikan bukti ilmiah tentang apa yang oleh menurut St. Thomas tak dapat dibuktikan secara filosofis; yakni bahwa alam semesta memiliki permulaan….36

2. Teori evolusi, pembenaran ilmiah terpenting di balik Manifesto Humanis pertama, mulai kehilangan pijakan satu dekade setelah Manifesto itu ditulis. Saat ini diketahui bahwa skenario yang dikemukakan sebagai asal usul kehidupan oleh kaum evolusionis ateis (dan tak diragukan, humanis), seperti oleh A.I. Oparin dan J.B.S. Haldane pada tahun 1930, tidak memiliki keabsahan ilmiah; makhluk hidup tidak dapat diturunkan secara spontan dari materi tak-hidup sebagaimana diajukan oleh skenario ini. Catatan fosil menunjukkan bahwa makhluk hidup tidak berkembang melalui sebuah proses perubahan kecil yang kumulatif, tetapi muncul secara tiba-tiba dengan berbagai karakteristik yang berbeda, dan fakta ini telah diterima oleh para ahli paleontologi evolusionis sendiri sejak 1970-an. Biologi modern telah menunjukkan bahwa makhluk hidup bukanlah hasil dari kebetulan dan hukum alam, tetapi bahwa pada setiap sistem kompleks dari organisme yang menunjukkan sebuah perancangan cerdas terdapat bukti bagi penciptaan. (Untuk lebih detail baca Harun Yahya, Darwinisme Terbantahkan: Bagaimana Teori Evolusi Runtuh di Hadapan Ilmu Pengetahuan Modern)

Lebih-lebih lagi, klaim keliru bahwa keyakinan religius merupakan faktor yang menghambat manusia dari perkembangan dan membawanya kepada konflik telah digugurkan oleh pengalaman sejarah. Kaum humanis telah mengklaim bahwa penyingkiran kepercayaan religius akan membuat manusia bahagia dan tenteram, namun, yang terbukti justru sebaliknya. Enam tahun setelah Manifesto Humanis dipublikasikan, Perang Dunia II meletus, sebuah catatan malapetaka yang dibawa ke dunia oleh ideologi fasis yang sekuler. Ideologi humanis lainnya, komunisme, mendatangkan kekejaman yang tak terperi, pertama terhadap bangsa Uni Soviet, kemudian Cina, Kamboja, Vietnam, Korea Utara, Kuba, dan berbagai negara Afrika dan Amerika Latin. Sebanyak 120 juta manusia terbunuh oleh rezim atau organisasi komunis. Juga telah jelas bahwa merek humanisme Barat (sistem kapitalis) tidak berhasil membawa kedamaian dan kebahagiaan kepada masyarakat mereka sendiri ataupun kepada wilayah-wilayah lain di dunia.

Keruntuhan argumen humanisme tentang agama juga telah tampak pada lapangan psikologi. Mitos Freudian, sebuah batu pijakan dari dogma ateis semenjak awal abad kedua puluh, telah digugurkan oleh data empiris. Patrick Glynn, dari Universitas George Washington, menerangkan fakta ini di dalam bukunya yang berjudul God: The Evidence, The Reconciliation of Faith and Reason in a Postsecular World:

Seperempat abad terakhir dari abad kedua puluh tidaklah ramah terhadap pandangan psikoanalitik. Yang paling signifikan adalah ditemukannya bahwa pandangan Freud tentang agama (belum lagi sekumpulan besar masalah lain) adalah benar-benar keliru. Yang cukup ironis, riset ilmiah dalam psikologi selama dua puluh lima tahun terakhir telah menunjukkan bahwa, jauh dari sebagai penyakit saraf atau sumber dari neuroses sebagaimana dinyatakan Freud dan murid-muridnya, keyakinan agama adalah salah satu kolerasi yang paling konsisten dari kesehatan mental dan kebahagiaan yang menyeluruh. Kajian demi kajian telah menunjukkan hubungan kuat antara keyakinan dan praktik agama di satu sisi, dan tingkah laku yang sehat sehubungan dengan masalah-masalah seperti bunuh diri, penyalahgunaan alkohol dan obat terlarang, perceraian, depresi, bahkan mungkin mengejutkan, tingkat kepuasan seksual di dalam perkawinan, di sisi lain. 37

Singkatnya, apa yang dianggap sebagai pembenaran ilmiah di balik humanisme telah terbukti tidak sahih dan janji-janjinya gagal. Namun demikian, kaum humanis tidak meninggalkan filsafat mereka, tetapi malahan mencoba untuk menyebarkannya ke seluruh penjuru dunia melalui metode propaganda massa. Khususnya pada periode pascaperang terjadilah propaganda humanis yang intens di lapangan sains, filsafat, musik, kesusasteraan, seni, dan film. Pesan menarik namun kosong yang diciptakan oleh para ideolog humanis telah disampaikan kepada massa secara bertubi-tubi. Lagu "Imagine" karya John Lennon, penyanyi solo dari grup musik paling terkenal sepanjang masa, the Beatles, adalah contohnya:


John Lennon, dengan liriknya, "Bayangkan tiada agama," merupakan salah satu propagandis terdepan dari filsafat humanis di abad ke dua puluh.
Bayangkan tiada surga

Mudah jika kau coba

Tiada neraka di bawah kita

Di atas kita hanya angkasa

Bayangkan semua manusia

Hidup untuk hari ini saja...

Bayangkan tiada negara

Tak sukar untuk dilakukan

Tak perlu membunuh atau terbunuh

Dan juga tiada agama…

Mungkin kau sebut aku pemimpi

Tetapi aku bukan satu-satunya

Kuharap suatu hari kau bergabung dengan kami

Dan dunia akan menjadi satu

Lagu ini terpilih sebagai "lagu abad ini" dalam beberapa jajak pendapat yang diselenggarakan di tahun 1999. Ini merupakan indikasi paling tepat tentang perasaan sentimental yang digunakan untuk menyampaikan humanisme kepada massa, karena kurangnya landasan ilmiah atau rasional humanisme. Humanisme tidak dapat menghasilkan keberatan rasional terhadap agama ataupun kebenaran yang diajarkannya, tetapi berusaha menggunakan metode sugestif semacam ini.

Ketika janji-janji Manifesto Humanis I di tahun 1933 terbukti gagal, empat puluh tahun kemudian para humanis mengajukan konsep kedua. Pada awal teks ini ada upaya untuk menjelaskan mengapa janji-janji pertama tidak membuahkan hasil. Walaupun ada fakta bahwa penjelasan ini sangat lemah, ini menunjukkan keterikatan abadi humanisme terhadap filsafat ateis mereka.

Karakteristik paling jelas dari manifesto tersebut adalah mempertahankan garis antiagama pada manifesto tahun 1933:

Sebagaimana di tahun 1933, kaum humanis tetap memercayai bahwa teisme tradisional adalah keimanan yang tak terbukti dan sudah ketinggalan zaman, khususnya keimanan akan Tuhan yang mendengarkan doa, yang dianggap hidup dan memerhatikan manusia, mendengar dan memahami, serta sanggup mengabulkan doa-doa mereka…. Kami percaya… bahwa agama-agama otoriter atau dogmatik yang tradisional, yang menempatkan wahyu, Tuhan, ritus, atau kredo di atas kebutuhan dan pengalaman manusia merugikan spesies manusia…. Sebagai orang yang tidak bertuhan, kami mengawali dengan manusia bukannya Tuhan, alam bukannya ketuhanan. 38

Ini adalah penjelasan yang sangat dangkal. Untuk memahami agama, pertama seseorang membutuhkan kecerdasan dan pemahaman agar mampu menangkap gagasan-gagasan yang dalam. Ia mesti didekati dengan tulus dan tanpa prasangka. Alih-alih, humanisme tidak lebih dari upaya dari sekumpulan orang, yang sejak awal adalah ateis dan antiagama yang bernafsu, untuk menggambarkan prasangka ini masuk akal.


Bertolak belakang dari janji-janji filsafat humanis, ateisme hanya membawa perang, konflik, kekejaman, dan penderitaan bagi dunia.

Namun, upaya kaum humanis untuk menggambarkan keimanan kepada Tuhan dan agama-agama Monoteistik sebagai kredo yang tidak berdasar dan ketinggalan zaman sebenarnya bukan hal baru; hanya memperbarui sebuah klaim berusia ribuan tahun dari mereka yang mengingkari Tuhan. Di dalam Al Quran, Allah menjelaskan argumen seumur dunia yang dikemukakan oleh orang-orang kafir:

Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa. Maka orang-orang yang tidak beriman kepada akhirat, hati mereka mengingkari (keesaan Allah), sedangkan mereka sendiri adalah orang-orang yang sombong.

Tidak diragukan lagi bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka lahirkan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong.

Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Apakah yang telah diturunkan Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Dongeng-dongengan orang-orang dahulu. (QS. An-Nahl, 16: 22-24)

Ayat ini mengungkapkan bahwa penyebab sebenarnya dari penolakan orang-orang kafir terhadap agama adalah kesombongan yang tersembunyi di dalam hati mereka. Filsafat yang disebut humanisme adalah tampak lahiriah belaka dari pengingkaran akan Tuhan di zaman ini. Dengan kata lain, humanisme bukanlah cara berpikir yang baru, sebagaimana mereka yang mendukung klaimnya; ia sudah seumur dunia ini, pandangan dunia yang kuno yang umum pada mereka yang mengingkari Tuhan karena kesombongan.

Jika kita mencermati perkembangan humanisme di dalam sejarah Eropa, kita akan menemukan banyak bukti nyata bagi pernyataan ini.


AKAR HUMANISME DI DALAM KABBALAH

Kita telah memahami Kabbalah sebagai sebuah doktrin yang berasal dari Mesir Kuno, lalu memasuki dan mencemari agama yang diturunkan Allah kepada bani Israil. Kita juga telah memahami bahwa ia berlandaskan pada cara berpikir yang sesat, yang menganggap manusia sebagai makhluk agung yang tidak diciptakan sebelumnya dan telah ada tanpa permulaan.

Humanisme memasuki Eropa dari sumber ini. Keyakinan kristiani berdasarkan kepada keberadaan Tuhan, dan bahwa manusia adalah hamba-hamba ciptaan-Nya yang tergantung kepada-Nya. Namun, dengan penyebaran tradisi Templar di seluruh Eropa, Kabbalah mulai menarik banyak filsuf. Maka, di abad ke-15, arus humanisme bermula dan meninggalkan jejak yang tak terhapuskan di dalam kancah pemikiran Eropa.

Hubungan antara humanisme dan Kabbalah ini telah ditegaskan dalam sejumlah sumber. Salah satunya adalah buku dari pengarang terkenal Malachi Martin yang berjudul The Keys of This Blood. Martin adalah seorang profesor sejarah pada Lembaga Injil Kepausan Vatikan. Ia mengungkapkan bahwa pengaruh Kabbalah dapat dengan jelas teramati di antara para kaum humanis:


Sebagaimana ditunjukkan oleh sejarawan Universitas Vatikan Malachi Martin, ada hubungan erat antara kebangkitan humanisme di Eropa dengan Kabbalah....

Di dalam iklim ketidakpastian dan tantangan tidak biasa yang menandai zaman Italia Renaisans-awal ini, bangkitlah sebuah jaringan persekutuan kaum Humanis yang bercita-cita melepaskan diri dari kendali menyeluruh dari tatanan mapan itu. Dengan cita-cita seperti ini, persekutuan-persekutuan ini harus berada di dalam lindungan kerahasiaan, paling tidak pada awalnya. Namun di samping kerahasiaan, kelompok-kelompok humanis ini ditandai oleh dua ciri utama lainnya.

Pertama, mereka memberontak terhadap penafsiran tradisional tentang Injil sebagaimana dipertahankan oleh otoritas gerejawi dan sipil, serta menentang pilar-pilar filosofis dan teologis yang dikeluarkan oleh gereja bagi kehidupan sipil dan politis…

Dengan sikap permusuhan seperti itu, tidak mengagetkan jika kelompok-kelompok ini memunyai konsepsi sendiri tentang pesan orisinil dari Injil dan wahyu Tuhan. Mereka mengunci diri di dalam apa yang mereka sebut sebagai bentuk pengetahuan yang sangat rahasia, sebuah gnosis, yang sebagiannya mereka landaskan pada rantai kepemujaan dan klenik yang berasal dari Afrika Utara khususnya Mesir dan, sebagiannya, Kabbalah Yahudi yang klasik itu….

Kaum humanis Italia membuang bagian dari gagasan Kabbalah nyaris tanpa dikenali. Mereka merekonstruksi konsep gnosis, dan memindahkannya ke latar duniawi yang sepenuhnya ini. Gnosis khusus yang mereka cari adalah suatu pengetahuan rahasia tentang bagaimana menguasai kekuatan alam yang buta untuk tujuan sosio-politis. 39

Pendeknya, masyarakat humanis yang terbentuk pada masa itu ingin menggantikan budaya Katolik Eropa dengan sebuah budaya baru yang berakar pada Kabbalah. Mereka bermaksud menciptakan perubahan sosiopolitis untuk mewujudkannya. Menarik bahwa di samping Kabbalah, pada sumber budaya baru ini terdapat doktrin-doktrin Mesir Kuno. Prof. Martin menulis:

Para calon anggota persekutuan humanis awal ini adalah pengikut Kuasa Agung Arsitek Kosmos yang Agung yang mereka representasikan dalam bentuk Tetragrammaton Sakral, YHWH…. (kaum humanis) meminjam lambang-lambang lain Piramid dan Mata Yang Melihat Segalanya terutama dari sumber-sumber Mesir. 40

Menarik sekali bahwa kaum humanis menggunakan konsep “Arsitek Agung Alam Semesta”, sebuah istilah yang masih digunakan oleh kaum Mason saat ini. Ini menunjukkan bahwa pastilah terdapat hubungan antara kaum humanis dan Mason. Prof. Martin menulis:

Sementara, di daerah utara lainnya, berlangsung sebuah persatuan yang jauh lebih penting dengan para humanis. Sebuah persatuan yang tak diduga siapa pun.

Di tahun 1300-an, selama masa persekutuan pengikut kaballah dan humanis mulai menemukan bentuk-nya, telah ada terlebih dahulu terutama di Inggris, Skotlandia, dan Prancis berbagai gilda manusia abad pertengahan….

Tidak seorang pun yang hidup di tahun 1300-an dapat memperkirakan penggabungan pemikiran antara gilda-gilda freemasonry dan kaum humanis Italia….

Freemasonry baru bergeser dari semua kesetiaan kepada agama Kristen gerejawi Romawi. Dan sekali lagi, sebagaimana pada para humanis klenik Italia, kerahasiaan yang dijamin oleh tradisi Loge sangat penting dalam keadaan tersebut. Namun selain kerahasiaan, kedua kelompok memiliki kesamaan yang lebih banyak lagi. Dari berbagai tulisan dan catatan Masonry yang spekulatif, jelaslah bahwa ajaran keagamaan pusat menjadi kepercayaan kepada Arsitek Agung Alam Semesta suatu sosok yang sekarang akrab dari pengaruh para humanis Italia…. Arsitek Agung ada dan menjadi bagian penting dari materi kosmos, sebuah hasil dari pemikiran yang “tercerahkan.”

Tidak ada dasar konseptual yang dapat menghubungkan keyakinan seperti ini dengan agama Kristen. Belum lagi semua gagasan seperti dosa, Neraka sebagai hukuman dan Surga sebagai ganjaran, dan Pengorbanan abadi dari Misa, santo dan malaikat, pendeta dan paus. 41

Singkatnya, di Eropa abad keempat belas, sebuah organisasi humanis dan Masonik lahir dengan mengakar kepada Kabbalah. Dan bagi organisasi ini, Tuhan tidaklah sebagaimana pandangan Yahudi, Kristen, dan Muslim: yakni sebagai Pencipta dan Pengatur segenap alam semesta dan satu-satunya Penguasa, serta Tuhan dari umat manusia. Alih-alih, mereka memunyai konsep sendiri, seperti “Arsitek Agung Alam Semesta”, yang mereka pandang sebagai “bagian dari alam materi”.

Dengan kata lain, organisasi rahasia ini menolak Tuhan, sebaliknya, melalui konsep “Arsitektur Agung Alam Semesta” menerima alam materi sebagai suatu bentuk ketuhanan.

Agar mendapatkan definisi yang lebih jelas dari kepercayaan yang rusak ini, kita dapat meloncat ke abad kedua puluh dan mengamati literatur Masonik. Misalnya, salah satu pengikut Mason Turki yang paling senior, Selami Isindag, mengarang buku berjudul Masonluktan Esinlenmeler (Inspirasi dari Freemasonry). Tujuan dari buku ini adalah untuk mendidik pengikut Mason muda. Mengenai kepercayaan Mason terhadap “Arsitek Agung Alam Semesta”, ia mengungkapkan:

Masonry bukannya tanpa Tuhan. Namun konsep Tuhan mereka berbeda dari yang ada pada agama. Tuhan Masonry adalah sebuah prinsip agung. Ia berada pada puncak evolusi. Dengan mengkritisi keberadaan di dalam diri kita, mengenal diri kita, dan secara sengaja menempuh jalan sains, kecerdasan, dan kebajikan, kita dapat mengurangi sudut antara ia dan diri kita. Kemudian, tuhan ini memiliki ciri-ciri baik dan buruk dari manusia. Ia tidak mewujud sebagai pribadi. Ia tidak dipandang sebagai tuntunan alam atau umat manusia. Ia adalah arsitek dari karya agung alam semesta, kesatuan dan keselarasannya. Ia adalah totalitas dari semua makhluk di alam semesta, sebuah kekuatan total yang mencakup segala sesuatu, dan energi. Walau begitu, tidak dapat dianggap bahwa ia adalah suatu permulaan… ini sebuah misteri besar. 42

Di buku yang sama, jelas jika kaum Freemason menyebut tentang “Arsitek Agung Alam Semesta”, yang dimaksudkan adalah alam, atau, artinya mereka menyembah alam:

Selain alam, tidak mungkin ada kekuatan yang bertanggung jawab atas pikiran atau tindakan kita…. Prinsip-prinsip dan doktrin-doktrin Masonry adalah fakta-fakta ilmiah yang berdasarkan kepada sains dan kecerdasan. Tuhan adalah evolusi. Unsurnya adalah kekuatan alam. Jadi realitas absolut adalah evolusi itu sendiri dan energi yang mencakupnya. 43

Majalah Mimar Sinan, sebuah organisasi penerbitan khusus bagi kaum Freemason Turki juga memberikan pernyataan tentang filsafat Masonik yang sama:

Arsitek Agung Alam Semesta adalah kecenderungan menuju keabadian. Ia adalah jalan masuk ke keabadian. Bagi kami, ia adalah suatu pendekatan. Ia menuntut pencarian tanpa henti terhadap kesempur-naan mutlak di keabadian. Ia membuat jarak antara saat sekarang dan Freemason yang berpikir, atau, kesadaran. 44

Beberapa simbol Masonik.

Inilah kepercayaan yang dimaksudkan para Mason ketika berujar, "kami memercayai Tuhan, kami sama sekali tidak menerima ateis di sekitar kami." Bukannya Tuhan yang disembah para Mason, namun konsep-konsep naturalis dan humanis semacam alam, evolusi, dan kemanusiaan yang dituhankan oleh filosofi mereka.

Jika kita sekilas mengamati literatur Masonik, kita dapat mulai melihat bahwa organisasi ini tidak lebih dari humanisme yang terorganisasi, juga memahami bahwa sasarannya adalah untuk menciptakan sebuah tatanan humanis sekuler di seluruh penjuru dunia. Berbagai gagasan ini lahir di antara kalangan humanis dari Eropa abad keempat belas; sementara para Mason saat ini masih mengajukan dan membelanya.


HUMANISME MASONIK: PENYEMBAHAN MANUSIA

Berbagai terbitan internal Mason secara rinci menjelaskan filosofi humanis organisasi ini dan permusuhan mereka terhadap monoteisme. Tak terhitung banyaknya penjelasan, penafsiran, kutipan, dan alegori yang diajukan tentang topik ini di dalam terbitan Masonik.


Pico Della Mirandola, seorang humanis Kabbalis yang terkemuka.

Sebagaimana diungkapkan di awal, humanisme telah memalingkan wajahnya dari Pencipta umat manusia dan menerima manusia sebagai “bentuk tertinggi dari keberadaan di alam semesta”. Nyatanya, ini bermakna penyembahan terhadap manusia. Keyakinan tidak rasionil ini, yang diawali dengan kaum humanis pengikut Kabbalah di abad keempat belas dan kelima belas, berlanjut hari ini dengan Masonry modern.

Salah satu humanis paling terkenal dari abad keempat belas adalah Pico Della Mirandola. Karyanya yang berjudul Conclusiones philosophicae, cablisticae, et theologicae dihujat oleh Paus Innocent VIII pada tahun 1489 sebagai mengandung pemikiran-pemikiran bidah. Mirandola menulis bahwa tidak ada yang lebih tinggi di dunia selain kegemilangan manusia. Gereja memandang ini sebagai gagasan bidah dan tidak pelak lagi adalah penyembahan terhadap manusia. Memang, ini merupakan gagasan bidah karena tidak ada sesuatu pun yang patut dimuliakan selain Allah. Manusia hanyalah ciptaan-Nya.

Dewasa ini, kaum Mason memroklamirkan pemikiran bidah Mirandola tentang penyembahan manusia secara jauh lebih terbuka. Misalnya, pada sebuah buku kecil Masonik dikatakan:

Masyarakat-masyarakat primitif dahulu lemah, dan karena kelemahan ini, mereka menuhankan kekuatan dan fenomena di sekitar mereka. Namun Masonry menuhankan manusia saja 45

Di dalam The Lost Key of Freemasonry, Manly P. Hall menjelaskan bahwa doktrin humanis Masonik ini berakar dari Mesir Kuno:

Manusia adalah tuhan dalam proses penciptaan, dan sebagaimana di dalam mitos-mitos mistik Mesir, di atas jentera pembuat tembikar, dia dibentuk. Ketika cahayanya bersinar untuk mengangkat dan melindungi segala sesuatu, dia menerima mahkota rangkap tiga ketuhanan, dan bergabung dengan rombongan Pemimpin Mason, yang dengan jubah Biru dan Emas mereka, berupaya untuk menghalau kegelapan malam dengan cahaya rangkap tiga dari Loge Masonik. 46

Artinya, menurut kepercayaan palsu Masonry, manusia adalah tuhan, namun hanya pemimpin agung yang mencapai kesempurnaan ketuhanan. Agar menjadi seorang pemimpin agung adalah dengan menolak sepenuhnya keimanan pada Tuhan dan fakta bahwa manusia adalah abdi-Nya. Fakta ini secara ringkas disebutkan oleh penulis lain, J.D. Buck, dalam bukunya Mystic Masonry:

Satu-satunya diri Tuhan yang diterima Freemasonry adalah kemanusiaan sempurna…. Karenanya kemanusiaan adalah satu-satunya tuhan. 47

Jelaslah bahwa Masonry adalah suatu bentuk agama. Namun, agama di sini tidaklah Monoteistik; melainkan suatu agama humanis, dan karenanya merupakan agama yang keliru. Ia mencakup penyembahan atas manusia, bukan Tuhan. Tulisan-tulisan Masonik menekankan poin ini. Pada sebuah artikel di majalah Turk Mason (Mason Turki), disebutkan, “Kita selalu menyatakan bahwa cita-cita tinggi Masonry terletak pada doktrin 'Humanisme'.” 48

Terbitan Turki lainnya menerangkan bahwa humanisme adalah sebuah agama:

Sama sekali bukan upacara kering dari dogma-dogma keagamaan, melainkan sebuah agama yang murni. Dan humanisme kita, ke mana arti hidup mengakar, akan memenuhi kerinduan yang tidak disadari kaum muda. 49

Bagaimana kaum Mason melayani agama palsu yang mereka percayai ini? Untuk memahaminya, kita harus mengamati sedikit lebih dekat pada pesan-pesan yang mereka sebarkan kepada masyarakat.


TEORI MORAL HUMANIS

Dewasa ini, kaum Masonry di banyak negara sibuk memperkenalkan diri kepada anggota masyarakat lainnya. Melalui berbagai konferensi pers, situs internet, iklan koran dan pernyataan, mereka menunjukkan diri sebagai sebuah organisasi yang semata mengabdikan diri untuk kebaikan masyarakat. Dalam beberapa negara bahkan terdapat organisasi-organisasi amal yang didukung oleh kaum Mason.

Hal serupa diutarakan oleh organisasi Rotary dan Lion's Club, yang merupakan versi “ringan” dari Masonry. Semua organisasi ini bersikeras bahwa mereka bekerja untuk kebaikan masyarakat.

Tentu saja, bekerja untuk kebaikan masyarakat tidak untuk diremehkan, dan kami tidak berkeberatan dengannya. Namun, di balik klaim mereka terdapat sebuah pesan yang memerdaya. Kaum Mason mengklaim bahwa moralitas dapat terwujud tanpa agama, dan bahwa sebuah dunia yang bermoral dapat dibina tanpa agama. Pada situs internet milik Mason, kemungkinan “moralitas tanpa agama” dijelaskan sebagai berikut:

Apakah manusia itu? Dari mana ia datang dan ke mana ia menuju?... Bagaimana seseorang hidup? Bagaimana ia seharusnya hidup? Agama-agama mencoba menjawab aneka pertanyaan ini dengan bantuan prinsip-prinsip moral yang mereka pegang. Namun mereka menghubungkan prinsip-prinsipnya dengan konsep metafisis seperti Tuhan, surga, neraka, ibadah. Dan manusia harus menemukan prinsip-prinsip hidupnya tanpa melibatkan masalah-masalah metafisis, yang harus mereka percayai tanpa pemahaman. Freemasonry telah menyatakan prinsip-prinsip ini selama berabad-abad sebagai kemerdekaan, kesetaraan, persaudaraan, kecintaan terhadap kerja dan perdamaian, demokrasi, dan seterusnya. Semua ini membebaskan manusia sepenuhnya dari berbagai kredo agama namun tetap memberikan sebuah prinsip hidup. Mereka mencari landasan-landasan mereka tidak pada konsep-konsep metafisis tetapi di dalam diri seorang manusia dewasa yang hidup di bumi ini. 50


Teori Masonik "moralitas humanis" sangat menyesatkan. Sejarah menunjukkan bahwa, di dalam masyarakat di mana agama telah dihancurkan, tidak ada moralitas dan hanya ada perselisihan dan kekacauan. Gambar di kanan menunjukkan kebiadaban Revolusi Prancis dan menggambarkan hasil nyata dari humanisme.

Kaum Mason yang berpikir seperti ini sepenuhnya bertolak belakang dari manusia yang beriman kepada Tuhan dan beramal saleh untuk menggapai ridha-Nya. Bagi mereka, segala sesuatu harus dilakukan semata-mata demi kemanusiaan. Kita dapat mengamati cara berpikir ini pada sebuah buku terbitan komunitas Turki:

Moralitas Masonik didasarkan atas cinta terhadap kemanusiaan. Ia sepenuhnya menolak kebajikan karena harapan di masa depan, suatu ganjaran, suatu pahala, dan surga, karena ketakutan terhadap orang lain, suatu lembaga agama atau politik, kekuatan supranatural yang tidak diketahui… Ia hanya mendukung dan memuliakan kebaikan yang berhubungan dengan cinta terhadap keluarga, negara, umat manusia, dan kemanusiaan. Inilah salah satu sasaran terpenting dari evolusi Masonik. Mencintai manusia dan berbuat baik tanpa mengharapkan balasan dan mencapai tingkat ini adalah evolusi besar. 51

Klaim-klaim pada kutipan di atas sangat menyesatkan. Tanpa disiplin moral agama tidak akan ada rasa pengorbanan pada masyarakat. Dan, di mana hal ini tampaknya terwujud, hubungan lebih bersifat permukaan. Mereka yang tidak memiliki rasa moralitas agama tidak takut ataupun menghormati Tuhan, dan di mana tidak hadir rasa takut akan Tuhan, manusia hanya memedulikan tujuan-tujuan mereka sendiri. Tatkala manusia merasa kepentingan pribadinya terancam, mereka tidak dapat menunjukkan cinta sejati, kesetiaan, ataupun kasih sayang. Mereka menunjukkan cinta dan rasa hormat hanya terhadap siapa yang membawa keuntungan bagi diri mereka. Hal ini karena, menurut pemahaman mereka yang keliru, mereka hanya ada di dunia satu kali, dan karenanya, akan mengambil sebanyak-banyaknya. Lagi pula, menurut keyakinan keliru ini, tidak ada balasan bagi kecurangan maupun kejahatan yang mereka lakukan di dunia.

Literatur Masonik penuh dengan upacara moral yang berupaya menutupi fakta ini. Namun sebenarnya, moralitas ini tanpa agama tidak lebih dari retorika pura-pura. Sejarah penuh dengan contoh untuk menunjukkan bahwa, tanpa disiplin diri yang diberikan agama atas jiwa manusia, dan tanpa hukum tuhan, moralitas sejati tidak dapat dibangun dengan cara apa pun juga.

Sebuah contoh yang mengguncangkan tentang hal ini adalah revolusi besar Prancis pada tahun 1789. Kaum Mason, yang menggerakkan revolusi tersebut, maju dengan slogan-slogan yang meneriakkan cita-cita moral berupa “kemerdekaan, kesetaraan, dan persaudaraan”. Namun, ratusan ribu orang yang tak bersalah dikirim ke guillotine, dan negeri berkubang darah. Bahkan para pemimpin revolusi sendiri tidak dapat melarikan diri dari kekejaman ini, dan dikirim ke guillotine, satu per satu.


Adegan kekerasan lainnya dari Revolusi Prancis.

Pada abad kesembilan belas, sosialisme lahir dari gagasan tentang kemungkinan moralitas tanpa agama, dan membawa malapetaka yang jauh lebih dahsyat. Sosialisme menurut dugaan menuntut sebuah masyarakat yang sama rata, adil, tanpa eksploitasi dan, pada akhirnya, mengajukan penghapusan agama. Namun, pada abad kedua puluh, ia membawa manusia kepada kesengsaraan yang mengerikan di tempat-tempat seperti Uni Soviet, Blok Timur, China, Indochina, beberapa negara di Afrika dan Amerika Tengah. Rezim-rezim komunis membunuh tak terhitung banyaknya manusia; jumlah totalnya mendekati 120 juta jiwa. 52 Apalagi, berlawanan dengan apa yang diklaimkan, keadilan dan kesetaraan tidak pernah terwujud di rezim komunis mana pun; para pemimpin komunis yang bertanggung jawab atas negara terdiri dari segolongan kaum elit. (Dalam buku klasiknya, The New Class, pemikir Yugoslavia Milovan Djilas, menjelaskan bahwa para pemimpin komunis, yang dikenal sebagai “nomenklatur” membentuk sebuah “golongan dengan hak-hak istimewa” yang bertentangan dengan klaim-klaim sosialisme.)

Begitu pula di masa kini, ketika kita mengamati Masonry itu sendiri, yang terus-menerus menegaskan cita-citanya tentang “pelayanan masyarakat” dan “pengorbanan untuk kemanusiaan”, kita tidak menemukan catatan yang terlalu bersih. Di banyak negara, Masonry telah menjadi fokus bagi hubungan demi perolehan kebendaan secara buruk. Pada skandal Loge Masonik P2 di Italia pada tahun 1980, jelaslah bahwa Masonry menjalin hubungan erat dengan mafia, dan bahwa para direktur “loge” terlibat dalam aktivitas seperti penyelundupan senjata, perdagangan obat terlarang, atau pencucian uang. Juga terungkap bahwa mereka merancang penyerangan terhadap saingan-saingan mereka dan orang-orang yang mengkhianati mereka. Pada “Skandal Loge Timur Raya” di Prancis pada tahun 1992, dan pada operasi “Tangan Bersih” di Inggris, yang dilaporkan oleh pers Inggris pada tahun 1995, aktivitas-aktivitas loge Masonik demi kepentingan keuntungan ilegal menjadi jelas. Gagasan kaum Mason tentang “moralitas humanis” hanyalah kepura-puraan.

Terjadinya hal semacam itu tak terhindarkan, karena, sebagaimana disebutkan di awal, moralitas hanya terbina di masyarakat berdisiplin agama. Pada landasan moralitas tiada arogansi dan egoisme, dan satu-satunya yang dapat mewujudkan keadaan ini adalah mereka yang menyadari tanggung jawab mereka terhadap Tuhan. Di dalam Al Quran, setelah Allah menceritakan tentang pengorbanan diri orang beriman, Dia memerintahkan, “...Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung” (QS. Al Hasyr, 59: 9). Inilah landasan sejati bagi moralitas.


Guillotine, sarana kebrutalan Revolusi Prancis.

Di dalam Al Quran surat Al Furqan, ciri moralitas orang mukmin sejati digambarkan sebagai berikut:

Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang baik.

Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka.

Dan orang-orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, jauhkan azab Jahannam dari kami, sesungguhnya azabnya itu adalah kebinasaan yang kekal."

Sesungguhnya Jahannam itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kediaman.

Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebih-lebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) ditengah-tengah antara yang demikian.

Dan orang-orang yang tidak menyembah Tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina, kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Dan orang yang bertaubat dan mengerjakan amal saleh, maka sesungguhnya dia bertaubat kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya.

Dan orang-orang yang tidak memberikan persaksian palsu, dan apabila mereka bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka lalui (saja) dengan menjaga kehormatan dirinya.

Dan orang-orang yang apabila diberi peringatan dengan ayat-ayat Tuhan mereka, mereka tidaklah menghadapinya sebagai orang-orang yang tuli dan buta. (QS. Al Furqan, 25: 63-73)

Jadi, tugas utama orang-orang mukmin adalah beribadah kepada Allah dengan merendah, “untuk tidak berpaling, seakan mereka tuli dan buta tatkala diingatkan akan tanda-tanda-Nya”. Oleh karena tugas ini, seseorang selamat dari egoisme, nafsu keduniaan, ambisi, dan keinginan untuk menjadikan dirinya seperti orang lain. Jenis moralitas yang disebutkan pada ayat-ayat di atas hanya dapat dicapai dengan cara ini. Karena itulah, di dalam masyarakat tanpa rasa cinta dan takut akan Tuhan dan keimanan kepada-Nya, tidak ada moralitas. Karena tidak ada sesuatu pun yang dapat ditentukan secara mutlak, masing-masing orang menentukan apa yang benar atau salah sesuai dengan nafsunya sendiri.

Sebenarnya, tujuan utama dari filosofi moral humanis-sekuler Masonry adalah, bukannya untuk membangun sebuah dunia yang bermoral, tetapi membangun sebuah dunia sekuler. Dengan kata lain, kaum Mason tidak mendukung filosofi humanisme karena mereka mengakui amat pentingnya moralitas, namun hanya untuk menyampaikan kepada masyarakat gagasan bahwa agama tidak penting.


SASARAN MASONIK: MEMBANGUN SEBUAH DUNIA HUMANIS

Filosofi humanis, yang dipandang tinggi oleh kaum Mason berlandaskan pada penolakan keimanan kepada Tuhan, dan penyembahan manusia, atau pemujaan ”kemanusiaan” sebagai pengganti-Nya. Namun, hal ini menimbulkan pertanyaan penting: apakah kaum Mason memakai keyakinan ini untuk diri mereka saja, atau mereka ingin untuk diambil oleh orang lain juga?

Jika kita mengamati tulisan-tulisan Masonik, tampak jelas jawabannya: tujuan organisasi ini adalah untuk menyebarkan filosofi humanis ke seluruh penjuru dunia, dan menyingkirkan agama-agama Monoteistik (Islam, Kristen, dan Yahudi).

Misalnya, dalam sebuah artikel yang diterbitkan dalam majalah Masonik Mimar Sinan, disebutkan, “Kaum Mason tidak mencari asal usul pemikiran tentang kejahatan, keadilan, dan kejujuran di luar dunia fisik, mereka meyakini bahwa hal-hal ini timbul dari berbagai kondisi dan hubungan sosial seseorang, serta apa yang ia perjuangkan di dalam hidupnya.” dan ditambahkan, “Masonry berusaha menyebarluaskan gagasan ini ke seluruh penjuru dunia.” "53

Selami Isindag, seorang Mason Turki senior, menulis:

Menurut Masonry, untuk menyelamatkan kemanusiaan dari moralitas supranatural yang berdasarkan sumber-sumber agamis, perlu dikembangkan moralitas yang berdasarkan cinta kepada kemanusiaan yang tidak relatif. Di dalam prinsip-prinsip moral tradisionalnya, Masonry telah memperhitungkan berbagai kecenderungan organisme manusia, kebutuhan, hati nurani, kebebasannya untuk berpikir dan berbicara, serta pada akhirnya, semua hal yang terlibat dalam pembentukan hidup secara alamiah. Oleh karena itu, tujuannya adalah untuk membentuk dan mendorong berkembangnya moralitas manusia di dalam semua masyarakat.54

Selami Isindag, seorang Mason Turki senior, menulis:

Yang dimaksudkan oleh Pemimpin Mason Isindag dengan “menyelamatkan umat manusia dari sebuah moralitas yang berdasarkan pada sumber-sumber agamis” adalah pengasingan semua orang dari agama. Di buku itu juga, Isindag menjelaskan tujuan ini dan “prinsip-prinsipnya untuk pembentukan sebuah peradaban yang maju”:

Prinsip-prinsip positif Masonry penting dan cukup untuk pembentukan sebuah peradaban maju. Prinsip-prinsip itu adalah:

- Pengakuan bahwa Tuhan yang impersonal (Arsitek Agung Alam Semesta) adalah evolusi itu sendiri.

- Penolakan terhadap kepercayaan akan wahyu, kebatinan, dan keyakinan-keyakinan kosong.

- Superioritas humanisme rasional dan tenaga kerja.

Pasal pertama dari ketiga pasal di atas mensyaratkan penolakan terhadap keberadaan Tuhan. (Kaum Mason tidak beriman kepada Tuhan, melainkan kepada Arsitek Agung Alam Semesta, dan kutipan di atas menunjukkan bahwa yang mereka maksudkan dengan istilah ini adalah evolusi.) Pasal kedua menolak wahyu dari Tuhan dan pengetahuan agama yang dilandaskan kepadanya. (Isindag sendiri menyebutkannya sebagai “keyakinan-keyakinan kosong”) Sedangkan pasal ketiga memuliakan humanisme dan konsep humanis tentang “tenaga kerja” (sebagaimana di dalam Komunisme).

Jika kita ingat betapa telah mengakarnya gagasan-gagasan ini di dunia saat ini, kita dapat memahami pengaruh Masonry atasnya.

Ada hal penting lainnya untuk dicatat: bagaimana Masonry menggerakkan misinya melawan agama? Jika kita mencermati tulisan-tulisan Masonik, kita melihat bahwa mereka ingin menghancurkan agama, khususnya pada tingkat kemasyarakatan, melalui “propaganda” massa. Pemimpin Mason Selami Isindag memperjelas perihal ini di dalam bagian bukunya ini:

Bahkan rezim-rezim yang sangat represif belum berhasil dalam upaya mereka menghancurkan lembaga agama. Memang, kekasaran metoda politis yang berlebihan, dalam usaha mereka untuk mencerahkan masyarakat dengan menyelamatkan manusia dari iman dan dogma-dogma agama, malahan menghasilkan reaksi yang berlawanan: hari ini, tempat-tempat ibadah yang ingin mereka tutup lebih penuh dari sebelumnya, sementara iman dan dogma-dogma yang mereka larang malahan semakin banyak pengikutnya. Dalam kuliah lainnya kita menunjukkan bahwa dalam hal yang menyentuh hati dan emosi seperti ini, larangan dan paksaan tidak berpengaruh. Satu-satunya cara untuk membawa manusia dari kegelapan menuju pencerahan adalah sains positif serta prinsip-prinsip logika dan kebijaksanaan. Jika dididik dengan cara ini, seseorang akan menghormati sisi humanis dan positif dari agama tetapi menyelamatkan diri mereka dari kegagalan berbagai kepercayaan dan dogmanya.55

Untuk memahami apa yang dimaksudkan di sini, kita harus menganalisisnya dengan hati-hati. Isindag menyebutkan bahwa represi atas agama akan membuat orang-orang religius jauh lebih termotivasi dan akan memperkuat agama. Oleh karena itu, untuk mencegah agama menguat, Isindag berpendapat seharusnya kaum Mason menghancurkan agama pada tingkat intelektual. Yang ia maksudkan dengan “sains positif dan prinsip-prinsip logika dan kebijaksanaan” bukanlah benar-benar sains, logika, atau kebijaksanaan. Yang ia maksudkan adalah filosofi materialis humanis semata, yang menggunakan berbagai ungkapan menarik sebagai kamuflase, seperti halnya dengan Darwinisme. Isindag menegaskan bahwa, tatkala berbagai pemikiran ini tersebar di tengah masyarakat, “hanya unsur-unsur humanis di dalam agama yang akan dihormati”, artinya, yang akan tersisa dari agama hanyalah unsur-unsur yang disetujui oleh filosofi humanis. Dengan kata lain, mereka hendak menolak kebenaran-kebenaran dasar yang terkandung pada pondasi agama Monoteistik (Isindag menyebutnya keyakinan-keyakinan dan dogma-dogma yang gagal). Kebenaran-kebenaran ini adalah berbagai realitas pokok seperti bahwa manusia diciptakan oleh Tuhan dan bertanggung jawab kepada-Nya.

Singkatnya, kaum Mason bermaksud menghancurkan unsur-unsur keimanan yang merupakan esensi agama. Mereka ingin mereduksi peranan agama sekadar sebagai unsur kultural yang menyampaikan gagasannya melalui sejumlah pertanyaan moral yang bersifat umum. Caranya, menurut kaum Mason, adalah dengan memaksakan ateisme kepada masyarakat di balik kedok sains dan logika. Namun pada akhirnya, tujuan mereka adalah menyingkirkan agama dari posisinya walau sebagai unsur kultural belaka, dan membangun sebuah dunia yang sepenuhnya ateis.

Di dalam artikelnya yang berjudul “Sains Positif - Hambatan Pemikiran dan Masonry” pada majalah Mason, Isindag berkata:

Sebagai hasil dari semua ini, saya ingin katakan bahwa tugas humanistik dan Masonik kita semua adalah untuk tidak berpaling dari sains dan logika, untuk mengakui bahwa inilah cara terbaik dan satu-satunya menurut evolusi, untuk menyebarkan keimanan kita ini di tengah masyarakat, dan untuk mendidik manusia di dalam sains positif. Kata-kata dari Ernest Renan sangat penting: “Jika manusia dididik dan dicerahkan dengan sains positif dan logika, kepercayaan-kepercayaan yang gagal dari agama akan runtuh dengan sendirinya.” Kata-kata Lessing mendukung pandangan ini, “Jika manusia dididik dan dicerahkan dengan sains positif dan logika, suatu hari agama tidak akan dibutuhkan lagi.” 56


G.E. Lessing dan E. Renan. Kaum Mason ingin mewujudkan impian kedua penulis ateis ini dengan menghapuskan agama dari muka bumi.

Inilah sasaran utama Masonry. Mereka ingin menghancurkan agama seluruhnya, dan membangun sebuah dunia humanis yang berdasarkan pada “kesakralan” manusia. Tepatnya, mereka ingin mengembangkan sebuah tatanan baru kejahilan, di mana manusia mengingkari Tuhan yang menciptakannya, dan mempertuhankan dirinya.… Inilah maksud keberadaan Masonry. Di dalam majalah Masonry bernama Ayna (Cermin), hal ini disebut “Kuil Pemikiran”:

Kaum Mason modern telah mengubah tujuan Masonry kuno untuk membangun sebuah kuil secara fisik menjadi gagasan untuk membangun “Kuil Pemikiran”. Pembangunan sebuah Kuil Pemikiran mungkin terjadi jika prinsip-prinsip dan kebajikan-kebajikan Masonik terbina dan orang-orang bijak bertambah di dunia.57

Untuk mencapai tujuan ini, kaum Mason bekerja tanpa lelah di berbagai negara di dunia. Organisasi Masonik berpengaruh di banyak universitas, lembaga-lembaga pendidikan lainnya, media, dunia seni dan pemikiran. Ia tidak pernah berhenti berupaya menyebarkan filosofi humanisnya dalam masyarakat dan mendiskreditkan kebenaran tentang iman yang menjadi basis agama. Kita akan cermati selanjutnya bahwa teori evolusi adalah salah satu sarana propaganda utama Mason. Lebih-lebih lagi, mereka bermaksud membangun sebuah masyarakat yang tidak memedulikan sama sekali Tuhan atau agama, tetapi hanya memenuhi kesenangan, nafsu, dan ambisi duniawi. Jadilah masyarakat ini terbentuk dari orang-orang yang telah "menjadikan (Tuhan) sebagai olok-olokan di balik punggung mereka" (QS. Hud, 11: 92), serupa dengan penduduk kota Madyan yang disebutkan di dalam Al Quran. Dalam budaya jahiliyah ini tidak ada tempat bagi rasa takut atau cinta terhadap Tuhan, melakukan perintah-Nya, menyembah-Nya, ataupun pemikiran tentang Hari Akhirat. Nyatanya, gagasan-gagasan ini dianggap ketinggalan zaman dan merupakan ciri-ciri orang yang tidak terdidik. Pesan ini diulang-ulang terus di dalam berbagai film, komik, dan novel.

Dalam upaya penipuan yang besar ini, kaum Mason terus berperan sebagai pemimpin. Namun, banyak pula kelompok dan perseorangan lain yang terlibat di dalam kerja serupa. Kaum Mason menerima mereka sebagai “kaum Mason kehormatan”, dan menganggap mereka sebagai sekutu karena mereka semua adalah satu di dalam filosofi humanis. Selami Isindag menulis:

Masonry juga menerima fakta ini: Di dunia luar terdapat orang-orang bijak yang, walaupun mereka bukan kaum Mason, mendukung ideologi Masonik. Sebabnya adalah karena ideologi ini secara keseluruhan adalah milik umat manusia dan kemanusiaan. 58

Pertarungan terus-menerus melawan agama ini berlandaskan pada dua argumen atau pembenaran yang mendasar: filosofi materialis dan teori evolusi Darwin. Maka, kita akan dapat memahami dengan lebih jelas hal di balik layar dari pemikiran-pemikiran ini, yang telah memengaruhi dunia semenjak abad kesembilan belas.

Read More..
posted under | 0 Comments
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

Total Pageviews

Cari Blog Ini

pesan admin

butir butir waktu tidak bisa di hentikan, tahun tahun berlaku entah kita menginginkanya atau tidak... tapi kita bisa mengingat. apa yang telah hilang mungkin masih hidup dalam kenangan, apa yang kita dengar tidak sesempurna dan sepotong potong, tapi hargailah. mari kita bukalah kenangan yang telah terlupakan itu. yang tersembunyi dalam kabut mimpi yang berada di belakang kita...!!!

Author

Foto Saya
MysteRIO bizarre
Lihat profil lengkapku

    Recent Post

    .-.
    -
    .
    Diberdayakan oleh Blogger.

    Blogger Tricks

    Islamic Calendar

    free counters

    Followers

      Postingan Populer


    Recent Comments