Wuku Galungan
Pawukon ke-11
Wuku Galungan
Wuku Galungan mengambil nama dari anak Prabu Watugunung dan Dewi Sinta. nomor sembilan.
Raden Galungan (kiri) menghadap Batara Kamajaya yang memangku bokor isi air.
Pohonnya adalah pohon tangan, dan burungnya adalah burung Bido.
(karya herjaka HS)
Ciri-ciri wuku Galungan adalah sebagai berikut :
- Dewa yang menaungi wuku Galungan adalah Batara Kamajaya.
- Kelebihannya: Tampan wajahnya, anteng tidak lelemeran atau tidak gampang jatuh ke dalam godaan. Senang berdarma. Sikap dan perbuatannya selalu menyenangkan hati orang lain, sehingga dicintai banyak orang. Tangkas dalam berbicara. Besar rasa tanggungjawabnya.
- Kekurangannya: pemarah dan pemboros, sehingga penghasilannya selalu kurang.
- Kayunya adalah kayu tangan. Wataknya agglidhik atau tidak mau menganggur.
- Burungnya adalah burung Bido yang mempunyai watak besar amarahnya dan selalu tergoda untuk menginginkan haknya orang lain.
- Dewanya Wuku Galungan digambarkan sedang memangku bokor berisi air, artinya dapat menghibur hati susah dan senang menyumbangkan tenaganya.
- Datangnya bahaya akibat pertengkaran.
- Hari naas : Minggu Pahing, Senin Pon dan Selasa Wage.
- Hari baik : tidak jelas.
Untuk mencegah agar terhindar dari celaka perlu mengupayakan slametan. Caranya adalah membuat tumpeng, dang-dangan beras sapitrah (3,5 kg) atau meliwet/memasak beras dengan cara di-dang (dengan kukusan). Lauknya pindang kambing disertai doa keselamatan.
Selain itu, selama 7 hari yang bersangkutan tidak boleh pergi ke arah Barat Laut, karena letak Kala berada di Barat Laut menghadap Tenggara.
0 komentar:
Posting Komentar